TEL AVIV, iNewsKutai.id - Sistem rudal pertahanan udara Israel, Iron Dome kembali kebobolan. Akibatnya, puluhan roket Hizbullah yang ditembakkan dari Lebanon menghujani Kota Safad, Israel Utara, pada Rabu.
Serangan roket itu menewaskan satu tentara Israel dan melukai delapan orang lainnya. Safad merupakan markas komando militer Israel utara. Wilayah tersebut sebenarnya dilindungi Iron Dome.
Namun, gelombang serangan roket Hizbullah yang menempuh jarak 15 kilometer berhasil menghujani Safad. Tidak satu pun roket Hizbullah yang berhasil dicegat sistem pertahanan udara yang diklaim terbaik di dunia tersebut.
Untuk menghindari Iron Dome, pasukan Hizbullah diketahui menggunakan roket anti-tank yang terbang rendah.
“Akibat serangan roket tersebut, seorang tentara IDF (Pasukan Pertahanan Israel) tewas dan beberapa tentara IDF lainnya terluka,” tulis IDF dalam pernyataannya dikutip New Arab, Kamis (15/2/2024).
IDF meyatakan mereka akan menargetkan lokasi peluncuran roket di Lebanon selatan, dan dewan perang Israel telah berkumpul untuk membahas kemungkinan respons.
Serangan ke wilayah Israel ini terjadi setelah serangkaian pembunuhan yang ditargetkan terhadap para pemimpin Hizbullah dan pengeboman udara yang intens di wilayah perbatasan di Lebanon selatan.
Pada Sabtu, 10 Februari 2024, Israel menyerang sebuah masjid saat jamaah baru saja menjalankan salat Ashar di kota perbatasan Lebanon, Houla. Akibatnya, satu orang dan melukai 11 lainnya.
Pertempuran telah menewaskan sedikitnya 231 orang di Lebanon, sebagian besar dari mereka adalah milisi Hizbullah, menurut penghitungan AFP.
Di pihak Israel, 10 tentara dan enam warga sipil telah tewas—meskipun Hizbullah mengeklaim angka sebenarnya jauh lebih tinggi.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Kamis, 15 Februari 2024
Editor : Abriandi
Artikel Terkait