SAMARINDA, iNewsKutai.id - Pemprov Kaltim memacu peningkatan produksi komoditas pisang untuk pasar ekspor khususnya ke negara-negara Eropa.
Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (Dispan TPH) Kaltim, Siti Farisyah Yana menjelaskan, pengembangan komoditas pisang memiliki prospek yang sangat baik terutama di pasar internasional.
"Kami melihat antusiasme luar biasa dari pasar internasional terhadap pisang. Jadi kami sedang berusaha untuk meningkatkan produksi dan pengembangannya," ujar dikutip dari laman Pemprov Kaltim, Sabtu (17/2/2024).
Yana mengungkapkan, tahun ini sudah banyak kontrak kerja sama yang telah dibuat dengan para petani, termasuk kerja sama business to business dengan Eropa.
"Kami hanya memfasilitasi transaksi dan kerja sama ini terus berkembang hingga mencakup Korea," ujarnya.
Yana memaparkan, pada tahun 2021, Kaltim telah mengekspor sebanyak 1.265 ton pisang ke Malaysia, Taiwan, Kanada, dan Yunani. Sedangkan kebutuhan rata-rata Kaltim sendiri adalah 30 ton per hari.
Untuk memenuhi permintaan pasar khususnya ekspor, pihaknya tengah mengembangkan sentra kawasan pisang di beberapa daerah, termasuk Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Berau, dan Paser.
Di Kutai Timur, luas panen yang dikembangkan mencapai 1,317 Ha dengan target produksi 98,775 ton. Sementara di Kutai Kartanegara mencapai luas panen 762,97 Ha dengan target produksi 57.223 ton.
Di Berau, luas panen mencapai 295,61 Ha dengan target produksi 22.171 ton, dan di Paser, luas panen 1,010 Ha dengan target produksi 75.750 ton.
Kawasan Kutai Timur telah menjadi percontohan yang baik dan akan diikuti oleh Kukar, Berau, dan Paser. Keberhasilan Kaltim dalam pengembangan kawasan pisang juga menarik minat daerah lain, seperti Sulawesi Selatan, yang membeli 2 juta bibit benih pisang.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait