JAKARTA, iNewsKutai.id - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD menyinggung politisasi bantuan sosial (bansos) jelang pemungutan suara Pilpres 2024.
Mahfud menyebut, praktik politik gentong babi itu merupakan salah satu indikasi kecurangan pemilu karena digulirkan pemerintahan Presiden Joko Widodo jelang pemilu.
Selain itu, pemerintah juga mempraktikkan politik kerah dalam Pemilu 2024. Hal tersebut membuat Pemilu 2024 menjadi yang terburuk dalam 12 kali penyelenggaraan.
"Saya ikut pemilu era SBY, dana bansos Rp17 triliun dan sudah ada sebelumnya, tidak ditambah. Jelang pemilu sekarang Rp496 T dan ditambah di tengah jalan," ujar Mahfud dikutip dari kanal Youtube Bachtiar Nasir, Kamis (7/3/2024).
Politik gentong babi ramai dibicarakan sejak Pakar Hukum Tata Negara Bivitri Susanti melontarkannya dalam film dokumenter Dirty Vote yang mengungkap kecurangan terstruktur, sistematis, dan massif (TSM) pada Pemilu 2024.
Istilah politik gentong babi ini muncul pada masa perbudakan di Amerika Serikat (AS). Dalam konteks politik saat ini, praktik ini adalah cara berpolitik yang menggunakan uang negara.
Sementara politik kerah adalah pengerahan pejabat pemerintah hingga aparat desa, termasuk tokoh masyarakat untuk mendukung salah satu paslon.
Jika tidak mengikuti instruki tersebut, mereka terancam dipecat atau masuk penjara atas kasus hukum yang membelitnya.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com
Editor : Abriandi
Artikel Terkait