Sejarah Cokelat dan Valentine Day, Sudah Ada Sejak Zaman Suku Maya

Muhammad Sukardi
Cokelat untuk hadiah di Valentine Day. (foto: the daily meal)

JAKARTA, iNewsKutai - Valentine Day tidak hanya identik dengan bunga namun juga cokelat. Makanan manis yang terbuat dari biji kakao ini, menjadi kado populer pada setiap perayaan Hari Kasih Sayang, 14 Februari.

Biasanya, cokelat diberikan kepada keluarga, teman, orangtua ataupun pasangan. Namun, tidak banyak yang tahu kenapa cokelat bisa dikaitkan dengan Valentine Day. 

Dijelaskan dalam laman Royal Examiner, kehadiran cokelat di hari kasih sayang sudah ada sejak zaman suku Maya. Cokelat dan cinta seperti dua hal yang tak terpisahkan dan ini bermula dari kebiasaan suku Maya menyeduh biji kakao (cokelat) di sekitar 500 tahun sebelum masehi. 

"Cokelat kemudian dianggap sebagai persembahan para dewa dan kemudian selalu hadir di upacara pernikahan," ujar laman tersebut, dikutip pada Senin (14/2/2022).

Berjalannya waktu, bangsa Eropa kemudian terpapar paham suku Maya ini setelah 2.000 tahun setelahnya. Cokelat selalu ada di Hari Valentine di Eropa dan ini mulai terkenal di tahun 1861 saat seorang pembuat permen bernama Richard Cadbury berpikir untuk menjual cokelat di Hari Valentine. 

"Dia mengemasnya dalam kotak berbentuk hati yang dihiasi sekuntum mawar dan gambar Cupid. Itu semua dianggap sebagai simbol romansa populer di kalangan orang Victoria," tulis laman itu. 

Sejak saat itu, perayaan Hari Valentine dengan kekhasan cokelat, bunga mawar, dan gambar-gambar Cupid atau peri cinta bertebaran di Eropa dan meluas ke penjuru dunia, termasuk Indonesia.

Editor : Abriandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network