UJOH BILANG, iNewsKutai.id - Banjir yang melanda wilayah Kabupaten Mahakam Ulu, berangsur surut pada Jumat (17/5/2024) sore. Warga mulai membersihkan rumah dan lingkungan sekitar dari lumpur dan puing-puing sisa banjir.
Seperti di Kampung Ujoh Bilang, Long Bangun, warga membersihkan rumah dan bergotong royong menyingkirkan lumpur dari jalan. Puing-puing dan kendaraan roda dua yang tidak sempat diselamatkan berserakan di pinggir jalan.
Sebelumnya, ibu kota Mahakam Ulu itu menjadi titik paling parah diterjang banjir sejak Senin lalu. Banjir juga merendam 27 kampung lainnya di lima kecamatan yaitu Kecamatan Long Apari, Kecamatan Long Pahanggai, Kecamatan Long Bangun, Kecamatan Laham, dan Kecamatan Long Hubung.
Ketinggian air bahkan mencapai 4 meter atau hingga atap rumah warga. Sejumlah fasilitas umum seperti rumah sakit, perkantoran pemerintah, rumah ibadah, dan perbankan lumpuh akibat terendam air luapan Sungai Mahakam.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menjelaskan, berdasarkan laporan dari lapangan, sebanyak 200 orang masih mengungsi ke Posko Tanggap Darurat yang berlokasi di ibu kota Mahakam Ulu.
Kerugian materil yang terdata sementara ini dalam kajian cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mahakan Ulu antara lain 14 unit rumnah panggung terdampak, tiga unit fasilitas umum terdampak, delapan fasilitas ibadah terdampak, dan 12 gedung pemerintahan terdampak.
"Sejumlah akses jalan menuju ibu kota Kabupaten Mahakam Ulu belum dapat dilalui kendaraan karena ketinggian air cukup tinggi. Laporan dari lapangan masih ada tiga kampung di Kecamatan Long Bangun yang terendam air,"jelas Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/5/2024).
Dia menambahkan, tim BPBD Kabupaten Mahakam Ulu masih melakukan asesmen dan pendataan terkait korban jiwa maupun kerugian materil imbas dari banjir ini. Tim gabungan juga terus mendistribusikan bantuan permakanan bagi warga terdampak.
"Kami mengimbau masyarakat Mahakam Ulu untuk tetap waspada meskipun banjir telah berangsur surut. Jalanan licin dan pecahan batu, pecahan kaca, dan endapan sisa banjir berpotensi melukai diri,"ujarnya.
Jika banjir di Mahakam Ulu mulai surut, sejumlah wilayah di Kutai Barat dan Kutai Kartanegara justru bersiap menerima banjir kiriman. Seperti di Kecamatan Tabang di mana sejumlah desa sudah mulai terendam air.
Seperti di Desa Gunung Sari dan Desa Sidomulyo, Kecamatan Tabang. Ketinggian air banjir kiriman sudah mencapai 30 sentimeter. Meski demikian, banjir belum mengganggu aktivitas warga.
"Banjir kiriman sudah mulai merendam sejumlah desa meski belum mengganggu aktivitas warga. Tetap kita tetap melakukan pemantauan ketinggian air,"ujar Kapolsek Tabang AKP Basuki.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait