"Kalau soal survei GRC ini, saya juga cek jejak digitalnya di internet apakah pernah merilis survei sebelumnya atau tidak tapi ternyata tidak pernah. Dalam data per 3 Oktober 2024, nama lembaga GRC ini juga tidak ada dalam Anggota Perhimpunan Survei Opini Publik (Persepi)," terangnya.
Atmaja menyebut jika calon sering menggunakan survei seperti GRC untuk membuat diri mereka terlihat lebih populer.
"Apalagi masyarakat kita ini kan masih banyak yang tidak mau berusaha lebih dalam mencari rekam jejak lembaga survei. Dan ini akan menjadi sasaran empuk yang digunakan calon untuk mempopulerkan dirinya," katanya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait