Rudal Pemangsa Pesawat Ini Bikin NATO dan Amerika Serikat Ragu Kirim Jet Tempur ke Ukraina

Wasis Wibowo
Rudal anti-pesawat S-400 Triumph milik Rusia menjadi alasan NATO enggan mengirim jet tempur ke Ukraina. (foto: BulgarianMilitary)

KIEV, iNewsKutai.id - NATO di bawah komando Amerika Serikat tidak memenuhi janjinya kepada pemerintah Ukraina untuk mengirimkan jet tempur melawan invasi Rusia. Salah satu alasan keengganan tersebut adalah kekhawatirkan jika pesawat tempur sekutu akan menjadi sasaran empuk rudal S-400 Triumph.

Ya, S-400 Triumph milik Rusia merupakan sistem rudal anti-pesawat yang mampu merontokkan jet tempur dari jarak 400 kilometer. Salah satu korbannya adalah pesawat tempur Su-27 Ukraina pada 25 Februari 2022. 

Fakta ini kemudian diduga membuat sejumlah negara yang sebelumnya menjanjikan bantuan jet tempur ke Ukraina akhirnya mengurungkan niatnya.

Dikutip dari BulgarianMilitary, pesawat tempur Su-27 Flanker milik Ukraina ditembak jatuh dari jarak 150 Km oleh sistem rudal permukaan-ke-udara (surface-to-air missile /SAM) S-400, yang dipasang di wilayah Belarusia. Jarak 150 Km sebenarnya cukup jauh, namun itu belum mencapai setengah kemampuan rudal S-400 yang mampu menjatuhkan sasaran pada jarak 400 Km. 

Ini untuk pertama kali sistem rudal anti-pesawat S-400 SAM Rusia menembak jatuh pesawat tempur musuh dalam medan pertempuran. Tentu ini menjadi peringatan bagi pesawat tempur negara lain agar tidak sembarangan masuk ke wilayah udara Ukraina. 

Apa Itu Sistem Rudal Anti-Pesawat S-400? 

S-400 Triumph adalah sistem rudal anti-pesawat jarak jauh dan menengah milik Rusia. S-400 dirancang untuk menghancurkan semua objek serangan udara (pesawat atau rudal jelajah) termasuk yang berkecepatan hipersonik. 

Menurut analis Barat, rudal anti-pesawat S-400, bersama dengan sistem rudal Iskander OTRK dan sistem rudal anti-kapal Bastion, memainkan peran kunci dalam konsep baru Angkatan Bersenjata Rusia, yang dikenal sebagai “ Access Denied Zone”. 

Sistem pertahanan ini digunakan untuk mencegah musuh menduduki atau melintasi wilayah darat, laut, atau udara. Tidak ada objek yang bisa masuk Anti-Access / Area Denial (A2 / AD), tanpa risiko kerusakan yang fatal. 

Kecanggihan S-400 membuat harganya di pasar mencapai sekitar USD500 juta sekitar Rp7,2 Triliun. SistemS-400 Triumph bukan hanya instalasi untuk meluncurkan rudal, tetapi seluruh kompleks sistem terkoordinasi. Sistem ini sangat kompleks dan komponennya terletak pada kendaraan lintas berat.

Editor : Abriandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network