Menurutnya, gerombolan pria berambut cepak membawa senjata tajam berbagai jenis. Karena takut, Tarigan langsung lari ke rumah neneknya.
“Saya dikejar hingga mereka merangsek masuk ke rumah nenek,” ujarnya.
Dia mengaku sempat diinterogasi terkait keberadaan seseorang yang disebut adiknya. Namun, Rofikar mengaku tak mengetahui orang yang dicari.
Tak puas dengan jawaban tersebut, puluhan anggota TNI langsung menyeretnya keluar dari rumah dan menghajarnya.
"Dipukul menggunakan berbagai jenis benda tumpul. Tangan kanan saya dihantam menggunakan gagang pistol,” ucapnya.
Tarigan kemudian dibawa ke markas Batalyon Artileri Medan Armed 2/105 Kilap Sumagan.
artikel ini telah tayang di inews.id
Editor : Abriandi
Artikel Terkait