SINGAPURA, iNewsKutai.id - SoftBank menyatakan mundur dari pembiayaan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Bank berbasis di Jepang itu memilih mengivestasikan uangnya di perusahaan teknologi blockchain yang terhubung dengan mata uang kripto, ConsenSys.
SoftBank Group bergabung bersama Microsoft, dan Temasek Holdings menyuntik modal di perusahaan milik salah satu pendiri Ethereum Joseph Lubin. Total dana yang disuntikkan tiga perusahaan raksasa tersebut mencapai 450 juta dolar AS dalam putaran pendanaan Seri D.
"Pengumpulkan uang itu relatif mudah," kata pendiri dan CEO ConsenSys Joseph Lubin, dikutip dari Business Times, Sabtu (19/3/2022).
Dia mengatakan, perusahaan memiliki hubungan bisnis dengan Microsoft dan telah menarik beberapa klien pembuat perangkat lunak ke layanan Quorum, yang memungkin perusahaan untuk mengoperasikan jaringan blockchain dalam skala besar.
Adapun SoftBank berinvestasi melalui Vision Fund 2. Setelah putaran pendanaan, valuasi ConsenSys melonjak menjadi 7 miliar dolar AS dari sebelumnya 3,2 miliar dolar AS. Sementara itu, ConsenSys akan menggunakan pendanaan tersebut untuk membeli Ether sebagai perbendaharaannya bersama dengan stablecoin dan token digital lainnya.
Ether merupakan mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar kedua setelah Bitcoin. Dana tersebut juga akan digunakan untuk mendukung perluasan MetaMask, dompet kripto yang dapat digunakan klien untuk mengakses berbagai aplikasi blockchain.
Lubin mengungkapkan, ConsenSys merencanakan desain ulang besar-besaran produk tahun ini. MetaMask memiliki lebih dari 30 juta pengguna aktif bulanan, naik 42 persen dibanding 4 bulan lalu. ConsenSys berharap memiliki lebih dari 1.000 karyawan pada akhir tahun ini dari posisi sekarang sebanyak hampir 700 orang.
Lubin juga tidak khawatir dengan kemungkinan Ethereum kehilangan dominasinya dalam aplikasi keuangan terdesentralisasi. Menurutnya, kemungkinan tersebut kecil terjadi. "Karena Ethereum memiliki keamanan yang lebih kuat daripada beberapa blockchain yang lebih kecil seperti Solana," ujarnya.
SoftBank baru-baru ini menyatakan mundur sebagai investor di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim). Pemerintah saat ini tengah mencari investor baru termasuk menjajaki peluang dari Timur Tengah dan China.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait