Bahaya Scan Retina Mata ala Worldcoin, Awas Data Biometrik Bocor!

Ratih Ika Wijayanti
Bahaya pemindaian retina mata seperti yang dilakukan World App di Bekasi, Jawa Barat. (foto: ilustrasi/ist)

JAKARTA, iNewsKutai.id - Worldcoin menjadi sorotan setelah mengumpulkan 500 ribu pindaian retina mata warga Indonesia. Aktivitas ini diduga ilegal dan belum diketahui peruntukannya.

Lantas, apa bahaya yang tersembunyi dibalik scan retina mata? Simak ulasan berikut ini.

Worldcoip melalui aplikasi World App bikin heboh setelah menawarkan imbalan uang tunai yang menggiurkan jika masyarakat bersedia melakukan pemindaian retina mata. 

Setiap orang yang bersedia melakukan scan retina menggunakan perangkat khusus bernama "Orb" mendapatkan uang tunai hingga Rp800.000. Program ini merupakan bagian dari proyek Worldcoin, sebuah inisiatif yang didirikan oleh Sam Altman, CEO OpenAI. 

Tujuan utamanya adalah menciptakan identitas digital global dengan menggunakan data biometrik seperti iris mata. Namun, di balik tawaran tersebut, muncul sejumlah kekhawatiran terkait keamanan data pribadi.

Potensi Bahaya Scan Retina Mata

Meskipun tawaran imbalan finansial dari World App menarik perhatian banyak orang, program ini menuai kontroversi terkait keamanan data biometrik. 

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Indonesia telah mengambil langkah tegas dengan membekukan sementara izin operasional World App. Tindakan ini dilakukan karena adanya dugaan pelanggaran aturan sistem elektronik terkait pengumpulan data biometrik.

Data biometrik, seperti retina mata, merupakan informasi yang sangat sensitif. Jika data tersebut bocor atau disalahgunakan, konsekuensinya bisa sangat serius, termasuk risiko penipuan dan pencurian identitas. 

Pakar keamanan siber pun memperingatkan bahwa data biometrik yang terkumpul dapat dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab untuk melakukan tindakan kriminal.

Mekanisme Penggunaan World App

Pengguna yang tertarik untuk berpartisipasi dalam program ini diminta untuk melakukan pemindaian retina mata menggunakan perangkat Orb. Setelah proses pemindaian selesai, pengguna akan menerima World ID serta token Worldcoin (WLD) yang dapat dikonversi menjadi uang tunai. 

Di Indonesia, beberapa peserta dilaporkan telah menerima imbalan berkisar antara Rp265.000 hingga Rp800.000. Namun, risiko yang harus diwaspadai adalah keamanan data yang dikumpulkan melalui perangkat tersebut. 

Jika data retina mata bocor atau digunakan untuk tujuan lain tanpa sepengetahuan pengguna, potensi kerugian yang ditimbulkan dapat jauh lebih besar daripada imbalan finansial yang diterima.

Karena itu, sebelum memutuskan untuk berpartisipasi dalam program ini, penting untuk mempertimbangkan risiko jangka panjang terkait perlindungan data biometrik. Sebab, data biometrik adalah informasi yang sangat berharga dan berisiko tinggi jika jatuh ke tangan yang salah.

Editor : Abriandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network