Jangan Sepelekan Sakit Kepala? Waspadai 6 Bahaya Ini yang Mungkin Mengintai

Diana Rafikasari
Sakit kepala bisa menjadi gejala awal sejumlah penyakit serius seperti tumor otak. (Foto: ilustrasi/Dok iNews.id)

JAKARTA, iNewsKutai.id – Sakit kepala merupakan salah satu keluhan kesehatan yang paling sering dialami oleh orang dewasa. Banyak orang menganggapnya sebagai masalah ringan yang bisa diatasi dengan beristirahat atau mengonsumsi obat pereda nyeri. 

Namun, jika sakit kepala terjadi secara berulang atau berlangsung dalam waktu lama, kondisi ini bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan yang lebih serius.

Sakit kepala yang tidak tertangani dengan baik bisa menjadi indikator dari berbagai masalah kesehatan, mulai dari tekanan darah tidak normal hingga kondisi yang lebih berbahaya seperti tumor otak. 

Karena itu, penting untuk tidak mengabaikan sakit kepala yang terjadi terus-menerus atau semakin memburuk dari waktu ke waktu.

Jika Anda sering mengalami sakit kepala yang mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter. Deteksi dini dan penanganan yang tepat dapat membantu mencegah risiko komplikasi yang lebih serius.

Berikut ini adalah beberapa penyebab umum sakit kepala berkepanjangan yang perlu Anda waspadai, dilansir dari Times of India dan sumber kesehatan lainnya Senin (2/6/2025).

1. Tekanan Darah Tidak Stabil

Salah satu penyebab utama sakit kepala berulang adalah tekanan darah yang tidak seimbang. Baik tekanan darah tinggi (hipertensi) maupun rendah (hipotensi) dapat memicu sakit kepala yang terasa menekan atau berdenyut.

Hipertensi dapat menyebabkan rasa nyeri yang kuat di bagian belakang kepala atau sekitar pelipis. Sementara itu, hipotensi bisa mengakibatkan aliran darah yang tidak optimal ke otak, yang memicu sakit kepala dan rasa pusing.

2. Stres dan Kelelahan Kronis

Di era modern, stres menjadi pemicu umum sakit kepala, terutama jenis tension headache. Ketika tubuh berada dalam kondisi stres, otot-otot di sekitar kepala dan leher menjadi tegang, yang akhirnya menimbulkan rasa nyeri.

Kelelahan fisik akibat kurang tidur atau pekerjaan berlebihan juga memperparah sakit kepala. “Stres yang tidak ditangani bisa berdampak sistemik, bukan hanya pada mental tetapi juga pada kondisi fisik seperti nyeri kepala,” ujar Dr. Lisa Hamilton, pakar neurologi dari Cleveland Clinic.

3. Gangguan Sistem Pencernaan

Masalah pada sistem pencernaan, seperti refluks asam lambung (GERD), konstipasi, atau dispepsia, bisa berhubungan dengan munculnya sakit kepala. Gangguan pencernaan dapat memengaruhi sistem saraf otonom, sehingga memicu ketegangan dan sakit kepala.

Penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara sistem pencernaan dan otak melalui poros otak-usus (gut-brain axis), yang berperan dalam respons nyeri dan inflamasi.

4. Masalah Penglihatan

Ketegangan mata akibat rabun jauh (miopia), rabun dekat (hipermetropia), atau astigmatisme dapat menyebabkan sakit kepala, terutama jika Anda sering menatap layar komputer atau gawai dalam waktu lama.

Gejala umumnya termasuk nyeri di area dahi dan pelipis, mata cepat lelah, dan kesulitan melihat dengan jelas.

5. Migrain

Migrain adalah jenis sakit kepala yang cukup parah dan sering kali disertai dengan gejala seperti mual, muntah, sensitivitas terhadap cahaya dan suara, serta gangguan penglihatan seperti munculnya aura.

Faktor pemicu migrain bisa berbeda pada setiap individu, mulai dari makanan (misalnya cokelat, keju, makanan ber-MSG), stres emosional, hingga perubahan hormon.

6. Tumor Otak

Walaupun jarang, sakit kepala yang terjadi terus-menerus dan tidak merespon pengobatan biasa bisa menjadi tanda awal tumor otak. Tumor yang berkembang menimbulkan tekanan di dalam tengkorak, menyebabkan nyeri kepala yang intens.

Tanda-tanda lainnya meliputi sakit kepala yang memburuk saat bangun pagi, gangguan berbicara, penglihatan kabur, gangguan keseimbangan, hingga kelemahan di satu sisi tubuh.

Jika mengalami gejala mencurigakan seperti ini, segera periksakan diri untuk menjalani pemeriksaan lanjutan seperti MRI atau CT scan.

Sakit kepala tidak selalu merupakan kondisi sepele. Jika muncul berulang, semakin parah, atau disertai gejala tambahan, sebaiknya jangan diabaikan.

Dengan memahami berbagai penyebab dan faktor risiko di balik sakit kepala berkepanjangan, Anda dapat mengambil langkah pencegahan dan penanganan yang tepat.

Editor : Abriandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network