JAKARTA, iNewsKutai.id – Menyambut momen Iduladha, konsumsi daging kurban seperti sapi atau kambing biasanya meningkat. Meski menggugah selera, mengonsumsi daging merah secara berlebihan dapat menyebabkan lonjakan kadar kolesterol dalam darah.
Mengetahui ciri-ciri kolesterol naik setelah makan daging kurban sangat penting agar Anda bisa segera mengambil langkah pencegahan sebelum menimbulkan komplikasi serius.
Daging merah, terutama yang berlemak, mengandung kolesterol dan lemak jenuh tinggi. Bila dikonsumsi secara berlebihan tanpa diimbangi dengan pola makan sehat dan aktivitas fisik, kadar kolesterol jahat (LDL) dapat meningkat drastis.
Kondisi ini berpotensi menyebabkan penumpukan plak di dinding pembuluh darah yang bisa menyumbat aliran darah, bahkan memicu serangan jantung atau stroke.
Berikut ini adalah 10 tanda umum kolesterol naik setelah mengonsumsi daging kurban, dilengkapi dengan penjelasan medis dan tips pencegahannya:
1. Kelelahan yang Tidak Wajar
Tubuh yang terasa cepat lelah, meski hanya melakukan aktivitas ringan, bisa menjadi indikator awal kolesterol tinggi. Penyebabnya adalah berkurangnya aliran darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh akibat arteri yang menyempit.
2. Sakit Kepala dan Pusing
Kolesterol tinggi dapat menyebabkan aliran darah ke otak terganggu. Hal ini bisa memicu sakit kepala berulang, rasa berat di kepala, bahkan pusing mendadak. Kondisi ini berbahaya jika dibiarkan, karena bisa memicu stroke.
3. Nyeri Dada (Angina)
Nyeri dada atau rasa sesak di dada merupakan gejala klasik dari penyumbatan pembuluh darah akibat penumpukan kolesterol. Rasa nyeri biasanya muncul saat beraktivitas dan hilang saat beristirahat. Ini menandakan jantung tidak mendapat cukup oksigen.
4. Nyeri Kaki saat Berjalan
Nyeri atau kram di kaki saat berjalan yang membaik saat beristirahat dikenal sebagai klaudikasio intermiten. Ini bisa menjadi gejala penyakit arteri perifer akibat penyumbatan pembuluh darah oleh kolesterol.
5. Xanthomas (Benjolan Lemak di Bawah Kulit)
Munculnya benjolan kuning di area seperti kelopak mata, siku, tumit, atau lutut merupakan tanda dari timbunan lemak yang disebut xanthomas. Ini merupakan indikasi kuat adanya gangguan metabolisme lipid atau kolesterol tinggi kronis.
6. Perubahan Warna Kulit
Sirkulasi darah yang terganggu akibat penyumbatan arteri bisa membuat jari tangan dan kaki menjadi lebih pucat, kebiruan, atau terasa dingin. Ini menandakan aliran darah tidak optimal menuju ekstremitas.
7. Mual dan Gangguan Pencernaan
Setelah makan berat, terutama daging berlemak, sebagian orang mungkin merasa mual, begah, atau mengalami gangguan pencernaan. Ini bisa terjadi karena kolesterol memengaruhi fungsi hati dan sistem pencernaan secara keseluruhan.
8. Jantung Berdebar-debar (Palpitasi)
Kolesterol tinggi dapat menyebabkan irama jantung tidak teratur akibat terganggunya suplai darah ke otot jantung. Palpitasi yang terjadi berulang-ulang sebaiknya tidak diabaikan.
9. Penurunan Stamina Fisik
Kondisi fisik yang menurun drastis, seperti mudah lelah saat olahraga ringan, dapat menjadi pertanda bahwa otot tidak mendapat cukup oksigen karena aliran darah terganggu oleh kolesterol yang tinggi.
10. Gangguan Penglihatan
Penglihatan kabur, munculnya bayangan, atau kehilangan penglihatan sesaat bisa disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah kecil di mata. Ini merupakan sinyal serius bahwa kolesterol perlu dikendalikan segera.
Tips Mencegah Kolesterol Naik Saat Iduladha:
Untuk mencegah lonjakan kolesterol selama perayaan Iduladha, Anda bisa menerapkan beberapa tips berikut:
- Pilih bagian daging yang rendah lemak, seperti has dalam atau paha belakang.
- Hindari pengolahan dengan santan dan minyak berlebihan. Lebih baik dipanggang atau direbus.
- Konsumsi sayur dan buah dalam jumlah cukup untuk menyeimbangkan asupan serat.
- Minum air putih yang cukup untuk membantu metabolisme lemak.
- Lakukan aktivitas fisik ringan seperti jalan kaki setelah makan.
- Periksa kadar kolesterol secara berkala, terutama bagi yang memiliki riwayat kolesterol tinggi atau penyakit jantung.
Kolesterol tinggi sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas pada awalnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali tanda-tanda awalnya, terutama setelah konsumsi makanan tinggi lemak seperti daging kurban.
Dengan menerapkan pola makan seimbang dan gaya hidup sehat, Anda bisa tetap menikmati hidangan khas Iduladha tanpa mengorbankan kesehatan.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait