5. Minuman dengan Sterol dan Stanol Tumbuhan
Sterol dan stanol adalah senyawa nabati yang mampu menghambat penyerapan kolesterol di usus. Minuman seperti susu atau yogurt yang diperkaya dengan sterol dan stanol telah terbukti secara klinis menurunkan kadar kolesterol hingga 10%.
Konsumsi setidaknya 1,3 gram sterol atau 2 gram stanol per hari, idealnya bersamaan dengan makanan berlemak sedang untuk efek yang optimal.
6. Minuman Kakao Murni
Kakao, terutama yang belum diproses menjadi cokelat manis, mengandung flavonoid yang mendukung peningkatan kolesterol HDL dan penurunan LDL. Minuman kakao tanpa gula atau lemak tambahan sangat baik dikonsumsi usai makan berat.
Pilih bubuk kakao organik dan hindari penggunaan krimer atau susu tinggi lemak saat menyajikannya.
7. Smoothie Buah Beri
Buah-buahan seperti stroberi, bluberi, dan raspberry kaya akan antosianin, antioksidan alami yang dapat membantu memperbaiki profil lipid dan melindungi dinding pembuluh darah.
Blender 80–100 gram buah beri dengan susu rendah lemak atau yogurt rendah gula dan sedikit air dingin. Tambahkan chia seed untuk tambahan serat larut.
8. Smoothie Susu Nabati dan Sayuran
Kombinasi susu nabati seperti susu kedelai atau oat dengan buah dan sayuran berwarna gelap seperti bayam, kale, pisang, atau anggur bisa menjadi smoothie penurun kolesterol yang menyegarkan.
Selain itu, hindari minuman manis seperti soda dan kopi tinggi gula setelah makan daging, karena dapat meningkatkan peradangan dan memperburuk kadar kolesterol.
Minumlah cukup air putih (2–2,5 liter per hari) untuk mendukung detoksifikasi alami tubuh. Cara lainnya adalah lakukan aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki 20–30 menit setelah makan besar untuk membantu metabolisme lemak.
Dengan mengombinasikan minuman sehat di atas dengan pola makan seimbang dan gaya hidup aktif, Anda dapat menjaga kadar kolesterol tetap normal meski tetap menikmati hidangan daging kurban.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait