4. Bikin Lemas dan Kantuk yang Tidak Wajar
Kandungan asam amino triptofan dalam nasi dapat merangsang produksi serotonin dan melatonin, hormon yang membuat tubuh merasa kantuk. Jika dikonsumsi sebelum tidur, nasi bisa membuat Anda cepat tertidur, namun kualitas tidur cenderung tidak optimal.
Sebaliknya, jika masih harus beraktivitas, makan nasi bisa membuat tubuh terasa lemas dan kurang fokus.
5. Memicu Penumpukan Lemak di Perut
Lemak viseral atau lemak yang menumpuk di sekitar perut sangat berbahaya karena dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan sindrom metabolik. Konsumsi nasi malam hari secara rutin dan tidak diimbangi olahraga bisa menyebabkan lemak jenis ini menumpuk tanpa disadari.
Terlebih lagi, nasi putih minim serat, sehingga tidak memberikan rasa kenyang tahan lama dan justru mendorong Anda untuk makan lebih banyak.
Alternatif Sehat Pengganti Nasi di Malam Hari
Jika Anda tetap ingin makan malam tanpa khawatir akan dampak buruk bagi tubuh, pertimbangkan beberapa pilihan berikut:
- Quinoa atau beras merah: Lebih kaya serat dan protein.
- Sayur kukus: Rendah kalori dan tinggi nutrisi.
- Tahu/tempe bakar: Sumber protein nabati yang baik.
- Oatmeal tanpa gula: Cocok untuk menjaga kestabilan gula darah.
- Telur rebus dan alpukat: Memberikan rasa kenyang lebih lama.
Meskipun nasi adalah makanan yang sangat umum dalam menu harian masyarakat Indonesia, penting untuk bijak dalam memilih waktu konsumsinya.
Menghindari makan nasi di malam hari dapat membantu Anda menjaga berat badan ideal, mengontrol gula darah, dan meningkatkan kualitas tidur. Gantilah dengan sumber makanan yang lebih ramah metabolisme malam hari agar tubuh tetap sehat dan bugar.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait