Menurut sang ibu, putranya mendaftar untuk bekerja di perusahaan kontraktor militer swasta untuk pekerjaan penuh waktu sebagai petugas koreksi di Tennessee sesaat sebelum perang di Ukraina pecah pada akhir Februari lalu. Ketika perang dimulai, perusahaan tersebut, menurut Cabrera, sedang mencari kontraktor untuk berperang di Ukraina dan Cancel setuju untuk pergi.
"Dia ingin pergi karena dia percaya pada apa yang diperjuangkan Ukraina, dan dia ingin menjadi bagian dari itu untuk menahannya di sana sehingga tidak datang ke sini, dan mungkin tentara Amerika kita tidak perlu terlibat di dalamnya," tutur Cabrera.
Dia mengatakan Cancel terbang ke Polandia pada 12 Maret dan menyeberang ke Ukraina sekitar 12 dan 13 Maret. Kelompok pria yang berperang bersama Cancel berasal dari negara yang berbeda. Cabrera diberitahu oleh mereka yang memberi tahu tentang kematian putranya bahwa mayatnya belum ditemukan.
"Mereka belum menemukan mayatnya. Mereka mencoba, orang-orang yang bersamanya, tetapi itu entah mengambil mayatnya atau terbunuh, tetapi kami akan senang jika dia kembali kepada kami," ujarnya.
Cabrera mengungkapkan bahwa Cancel meninggalkan bayi berusia 7 bulan dan seorang istri.Iaselalu mengutamakan semua orang di atas dirinya sendiri. "Dia hanya orang yang sangat bijaksana. Dia selalu menempatkan semua orang di atas dirinya sendiri bahkan ketika situasinya sangat menegangkan," kata Cabrera tentang putranya.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait