TEL AVIV, iNewsKutai.id - Pendudukan Israel terhadap wilayah Palestina diikuti dengan pengambilalihan sejumlah bangunan termasuk masjid. Bahkan, ada beberapa masjid bersejarah kini dialihfungsikan menjadi kelab malam hingga arena judi.
Hal ini terungkap dari penelitian Komite Tindak Lanjut Tinggi untuk Warga Arab Israel yang dilakukan oleh Kamal Khatib. Dalam laporan disebutkan jika penguasa Palestina era Ottoman, Zahir al-Umar al-Zaydani, membangun sebuah masjid atas namanya di kota utara Tiberias.
Bangunan ibadah bernama Masjid Umari itu tetap menjadi magnet bagi jamaah hingga tahun 1948 ketika ditinggalkan setelah Nakba, istilah yang digunakan oleh orang Palestina untuk menggambarkan pembentukan negara Israel di atas reruntuhan Palestina.
Salah satu landmark Tiberias, masjid yang juga dikenal sebagai masjid Zaydani ini dibangun dengan arsitektur Mameluk, dengan kubah besar dan menara.
“Seperti kebanyakan orang Palestina, penduduk Tiberias telah melarikan diri ke Suriah dan Lebanon setelah Nakba. Keluarga Zaydani, bagaimanapun, pindah ke kota Nazareth yang berdekatan,” kata Khatib kepada Anadolu Agency.
Khatib mengatakan keluarga Zaydani telah meminta pihak berwenang Israel untuk memberi mereka izin untuk merenovasi masjid Umari. “Namun, Pemerintah Kota Tiberias menolak, dengan alasan akan merenovasinya, tetapi tidak ada yang terjadi,” katanya.
Sebaliknya, menurut penelitian Khatib dan riset lainnya, setidaknya ada empat masjid yang telah dialihfungsikan oleh otoritas Israel. Berikut rinciannya:
1. Masjid Al-Ahmar
Menurut penelitian Khabib, masjid di kota utara Safed ini telah diubah menjadi gedung konser.
2.Masjid Al-Jadid
Penelitian Khabib mengungkap bahwa masjid di kota Caesarea ini telah diubah menjadi bar atau kelab malam.
3. Masjid Ayn Hawd
Masjid ini berada di Haifa, wilayah desa Palestina yang tak diakui Israel. Pada tahun 1948, pasukan Israel mengusir lebih dari 650 warga Palestina dari Ayn Hawd. Beberapa tahun kemudian, masjid diubah menjadi restoran serta bar yang meniru model Café Voltaire di Zurich. Informasi itu diperkuat laporan penelitian Muhammad Abu Al-Hayja, seorang insinyur sipil pendiri dan direktur Association of Forty.
4. Masjid Al-Siksik
Masjid ini berlokasi di Jaffa. Beberapa penelitian mengungkap bangunan utama masjid dialihfungsikan menjadi pabrik pembuatan alat-alat plastik. Sedangkan lantai dua menjadi kelab dan arena judi untuk orang-orang Yahudi Bulgaria.
Masjid Al Siksik dibangun pada tahun 1880-an oleh keluarga Siksik Jaffa yang terkemuka. Mahmoud Yazbak dari keluarga tersebut menunjuk Haji Abd alQadir al-Siksik sebagai pendiri utama masjid.
Masjid dibangun di atas tanah kebun keluarga Siksik di jalan Jaffa, Yerusalem. Masjid ini berhenti digunakan untuk beribadah pada tahun 1919. Pada tahun 1948, otoritas Israel mengalihfungsikan bangunan tersebut.
Editor : Abriandi