Logo Network
Network

Mengenal Kleptomania, Simak Gejala dan Ciri-cirinya

Titi Sutinah Apridawaty
.
Selasa, 16 Agustus 2022 | 08:00 WIB
Mengenal Kleptomania, Simak Gejala dan Ciri-cirinya
Kleptomania merupakan gangguan mental yang bisa disembuhkan. (foto: jusbr)

JAKARTA, iNewsKutai.id - Kleptomania kembali ramai dibahas menyusul video virul perempuan pengemudi mobil mewah mencuri cokelat dan barang lainnya di minimarket. Padahal, jika melihat dari sudut pandang ekonomi, ibu-ibu tersebut dipastikan sangat mampu. 

Aksi pencurian yang kemudian berujung damai tersebut kemudian dikaitkan dengan kleptomania. Gangguan mental ini merupakan penyakit psikis yang dipicu masalah emosional atau ketidakmampuan penderitanya mengontrol diri untuk mencuri barang.

Bagi seorang kleptomania, pencurian itu dilakukan bukan karena dia membutuhkan atau menginginkan barang tersebut, melainkan tidak mampu menahan hasrat untuk mencuri. Padahal barang yang dicuri itu pun sebetulnya bisa dia beli.

Lantas, apa tanda-tanda seseorang mengidap kleptomania? Mengutip laman Alodokter, Senin (15/8/2022), setidaknya ada lima tanda atau gejala seseorang bisa dikatakan kleptomania, yaitu: 

1. Mencuri di Mana Saja 

Bagi seorang kleptomania, mencuri tidak mesti dilakukan di tempat yang sepi dan tanpa pengawas. Aksi pencurian bisa dilakukan di lokasi yang ramai, bahkan di rumah seseorang yang dikenalnya. 

2. Merasa Sangat Tegang

Sebelum Mencuri Penderita kleptomania biasanya bakal merasakan ketegangan yang begitu hebat sebelum melakukan aksi mencurinya. 

3. Merasa Bahagia usai Mencuri 

Seorang kleptomania akan merasa lega, senang, dan puas setelah berhasil mencuri suatu barang. Di sisi lain, mereka juga akan langsung merasa malu, bersalah, menyesal, benci pada diri sendiri, atau bahkan takut ditangkap. 

4. Tak Pernah Gunakan Barang yang Dicuri 

Setelah mencuri barang, seorang kleptomania tidak akan menggunakan barang tersebut. Barang hasil curian itu hanya akan disimpan, diberikan pada orang lain, atau bahkan dikembalikan pada pemiliknya secara diam-diam. 

5. Dorongan untuk Mencuri Datang dan Pergi 

Keinginan mencuri seorang kleptomania bisa datang dan pergi. Kadang intensitasnya lebih besar atau lebih kecil dari waktu ke waktu. Mengingat kleptomania termasuk gangguan mental, maka mengatasinya pun harus dilakukan dengan cara-cara penanganan penyakit mental. 

Sampai saat ini memang belum ada obat khusus yang mampu menyembuhkan kleptomania. Namun, penanganan dengan psikoterapi dan obat dapat menekan dorongan untuk mencuri pada penderitanya. Terapi ditujukan untuk mengetahui permasalahan psikologis yang menjadi pemicunya. 

Selain terapi, serangkaian obat juga diberikan seperti fluoxetine, fluvoxamine, paroxetine, dan sertraline yang dapat meningkatkan hormon serotonin pada otak. Hormon serotonin sendiri memiliki peran untuk mengelola suasana hati seseorang agar selalu positif.

Editor : Abriandi

Follow Berita iNews Kutai di Google News

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.