JAKARTA, iNewsKutai.id - Ustaz Abdul Somad atau UAS menyampaikan pendapatnya terkait maraknya praktik perdukunan di Indonesia. Dia menyarankan, jika Indonesia ingin bersih dari praktik menyimpang itu, maka harus dimulai dengan menangkap dukun-dukun yang ada.
Pendapat itu dilontarkannya saat berbincang dengan Daniel Mananta dalam podcast yang ditayangkan di Channel YouTube Daniel Mananta Network. Saat itu, Daniel bertanya terkait fenomena dukun di Indonesia.
"Ngomongin soal hujan saya jadi ingat soal pawang hujan. Saya penasaran karena sekarang banyak orang yang mereka berserah kepada dukun daripada sama Allah. Pandangan ustaz sendiri bagaimana?" tanya Daniel kepada UAS yang dikutip, Minggu 4 September 2022.
Lantas, UAS yang mendapatkan pertanyaan secara tegas menjelaskan soal istilah pawang hujan dan perdukunan. Bahkan, UAS menjelaskan perbedaan mencolok antara ustaz dengan dukun. Menurutnya, Ustaz meminta pertolongan sama Allah SWT.
"Sedangkan dukun, dia minta sama setan, kepada musuh Tuhan. Jadi kita diajarkan untuk menjauhi yang tidak baik. Sedangkan dukun lebih kepada hamba setan," tegas UAS.
Dia kemudian menjelaskan fenomena dukun ini juga pernah melanda Eropa di masa Rennaisance sekitar abad ke-15. Menurut UAS, saat itu banyak orang yang mengaku sebagai dukun ditangkap lalu disuruh bertobat.
"Jauh sebelum itu, pada masa setelah Nabi Muhammad meninggal, diadakan razia dukun. Semua dukun ditangkap, disuruh bertobat," ucap UAS.
Dia berpendapat jika Indonesia ingin bersih dari praktik perdukunan maka harus dimulai dengan menangkap dukun-dukun yang ada. "Kalau kita mau bersih, maka dukun-dukun harus ditangkap," kata Ustaz Abdul Somad.
Mendengar jawaban UAS, Daniel Mananta terkejut. Ia mengaku takut pernyataan UAS akan memicu masalah. "Ini bakal problem sih," tutur Daniel seraya tertawa.
Mendengar reaksi dari orang yang mengundangnya sebagai bintang tamu, UAS berusaha menenangkan Daniel dengan mengizinkan memotong rekaman podcast di bagian yang berisi pernyataan tersebut. "Boleh di-cut untuk tidak di-upload," kata UAS.
Meski demikian, Daniel segera mengoreksi pernyataannya tersebut. Dia menjelaskan jika masalah yang dimaksudkannya bukan berkaitan dengan akan munculnya kontroversi. "Gue mikirnya lebih kayak kita bakal dikirim-kirimin apa," kata Daniel.
Editor : Abriandi