get app
inews
Aa Text
Read Next : Deretan Danau Terindah di Indonesia, Surga Wisata Alam yang Mendunia

Ujian Pertama Takhta Raja Charles III, Anggota Persemakmuran Inggris Tuntut Kemerdekaan Penuh

Senin, 12 September 2022 | 09:43 WIB
header img
Takhta Raja Charles III diuji anggota Persemakmuran Inggris yang menuntut kemerdekaan penuh. (foto: reuters)

SAINT JOHN, iNewsKutai.id - Belum genap sepekan Raja Charles  ditunjuk sebagai penguasa baru Inggris, kekuasannya sudah digoyang anggota negara persemakmuran. Negara di Kepulauan Karibia, Antigua dan Barbuda menuntut kemerdekaan penuh dari Inggris.

Bahkan, negara tersebut sudah menyiapkan referendum untuk menentukan kemerdakaan dan lepas dari Inggris. Jika itu disetujui rakyat negara kepulauan tersebut, maka Raja Charles III secara otomatis dikudeta sebagai kepala negara. 

"Ini adalah masalah yang harus dibawa ke referendum...dalam, mungkin, tiga tahun ke depan," kata Perdana Menteri (PM) Antigua dan Barbuda, Gaston Browne kepada ITV News tak lama setelah pengukuhan Charles III sebagai penguasa Inggris.

Sekadar diketahui, Pangeran Charles dinobatkan sebagai raja menggantikan Ratu Elizabeth II yang mangkat. Penunjukan itu secara otomatis membuat raja berjuluk Charles III itu menjadi kepala negara pada 14 anggota Persemakmuran Inggris.

Salah satunya adalah Antigua dan Barbuda. Meski sudah merdeka pada 1981, namun negara itu masih berada di bawah pemerintah Inggris. 

"Menjadi republik adalah langkah terakhir untuk menyelesaikan lingkaran kemerdekaan untuk memastikan kita benar-benar bangsa yang berdaulat," ujar Browne, seperti dikutip Reuters, Senin (12/9/2022).

 "Tetapi, referendum bukan tindakan permusuhan." 

Menurut data resmi, negara ini memiliki populasi kurang dari 100.000 jiwa. Tekad PM Browne untuk referendum muncul di tengah dorongan negara-negara di seluruh kawasan Karibia untuk menjadi republik. 

Tahun lalu, Barbados memberikan suara dalam referendum untuk sepenuhnya lepas dari monarki Inggris. Partai yang berkuasa di Jamaika juga telah mengisyaratkan akan mengikuti langkah Barbados. 

Meskipun demikian, PM Browne mengatakan dia tidak menanggapi desakan luas dari rakyat untuk segera mengadakan pemungutan suara. "Saya pikir kebanyakan orang bahkan tidak memikirkannya," katanya kepada ITV.

Editor : Abriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut