Ide itu kemudian diseriusi Donny dan Patty mengingat belum ada kuliner sejenis di New York. Meskipun mirip pancake, namun tekstur dan rasanya berbeda. Untuk memperkenalkan martabak, mereka pun rajin mengikuti festival kuliner dan memberi nama Indo-pancake.
Mereka bergabung dengan komunitas kuliner agar martabaknya bisa semakin dikenal. Tak hanya itu saja, selama pandemi melanda Kota New York, Papadon juga berpartisipasi mendukung komunitas menyumbangkan martabak manis gratis kepada para petugas medis di rumah sakit.
"Ini merupakan cara yang bagus bagi kami untuk memperkenalkan martabak manis kepada orang-orang yang belum mengetahuinya," ujar Donny.
Melihat antusias masyarakat yang sangat tinggi, akhirnya Donny dan Patty memutuskan untuk mendirikan Kafe Papadon di Astoria, Queens pada 2021 silam. Tanggapan dari warga New York mengenai makanan dan minuman di kafe mereka sangat positif.
Bahkan, tak sedikit yang rela menempuh jarak jauh demi menyantap Indo-pancake ini. Sekiranya ada empat rasa martabak yang disuguhkan, yaitu original, pandan, ubi ungu, dan red velvet.
Pilihan topping-nya beragam, mulai dari kacang tanah, wijen, cokelat, keju, kelapa, pisang hingga berbagai pilihan coklat dari Kit-Kat, Oreo, Nutella atau Silver Queen, merek cokelat yang akrab dengan lidah Indonesia.
Ada juga varian martabak manis mini, yang bisa dimakan dalam satu porsi kecil. Harganya ditaksir mulai dari 15 dolar AS atau Rp225.000 hingga 25 dolar AS atau Rp375.000, tergantung ukuran dan banyaknya topping yang dipesan.
Selain martabak, kafe Donny dan Patty juga menawarkan minuman manis yang segar, cocok dipadukan dengan martabak manis. Sedikit tips dari Donny bagi para pemilik usaha, "Jangan pernah menyerah. Memang ini memerlukan kerja keras," katanya.
Editor : Abriandi