SAMARINDA, iNewsKutai.id - Dinas Kesehatan Kaltim mengimbau masyarakat tidak panik menyusul merebaknya gangguan ginjal akut pada anak. Hingga 20 Oktober 2022, Kaltim dinyatakan masih bebas dari penyakit yang sudah merenggut 99 nyawa anak di seluruh Indonesia.
Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Jaya Mualimin menyatakan, pihaknya terus melakukan pemantauan ke rumah sakit. Untuk sementara, kata dia, Kaltim tidak termasuk dalam daerah dengan temuan kasus ginjal akut.
Sebelumnya, lanjut Mualimin, ada pasien anak dari Kaltim dirujuk ke Kota Surabaya untuk pengobatan ginjal. Namun, setelah didiagnosa, ternyata tidak masuk kriteria gangguan ginjal akut.
"Rilis Kemenkes per 19 Oktober, Kaltim di-exclude. Mudahan tidak ada kasus gangguan ginjal akut di Kaltim," ujarnya dikutip dari laman Pemprov Kaltim, Jumat (21/10/2022).
Tercatat ada sebanyak 205 kasus gagal ginjal akut pada anak yang terjadi sejak Januari 2022. Tren kasus GGAPA melonjak tajam pada pertengahan Agustus 2022, dengan kejadian 36 kasus.
Kemudian, pada September 2022, kasus GGAPA meningkat lagi hingga 78 kasus dengan angka kematian mencapai 65 persen. Sejauh ini, Kemenkes sudah menginstruksikan penghentian pemberian obat sirup kepada anak karena diduga mengandung zat berbahaya pemicu gangguan ginjal akut.
Editor : Abriandi