Ramalan Kiamat Baba Vanga di Tahun 2023, Senjata Biologi hingga Kelumpuhan Teknologi

JAKARTA, iNewsKutai.id - Ramalan kiamat Baba Vanga satu persatu terbukti. Bahkan, pada 2023, penerawangannya akan kondisi dunia semakin mengerikan. Tanda-tandanya bahkan sudah muncul saat ini.

Baba Vanga atau Vangeliya Pandeva Gushterova memang menjadi mistikus paling terkenal dalam memprediksi banyak kejadian di masa depan. Dia diketahui lahir pada tahun 1911 dan secara misterius kehilangan matanya pada usia 12 tahun.

Baca Juga

6 Ramalan Hard Gumay di 2023: Selebritis RB Cerai hingga Artis Cantik Terlibat Prostitusi

Sejumlah literasi menyebutkan jika saat itu terjadi badai besar dan tornado yang mengangkatnya kemudian menghempaskannya ke tanah. Akibatnya, kedua matanya dibutakan debu dan memberinya kekuatan melihat masa depan.

Ramalannya pun cukup akurat. Tahun ini, sejumlah prediksinya bahkan terbukti.
Mulai dari meningkatnya gempa bumi, virus mematikan di Siberia, kekeringan atau kekurangan air minum di Afrika menjadi kenyataan. 

Wanita yang kehilangan penglihatan itu bahkan sudah membuat ramalan untuk tahun depan. Di kutip dari Unilad, ada dua ramalan Baba Vanga yang cukup mengerikan dan diprediksi akan terjadi tahun depan. Berikut ramalan Baba Vanga pada 2023.

Baca Juga

5 Ramalan Mengerikan Baba Vanga di 2023, Bumi Kembali ke Zaman Kegelapan

1. Perang Dunia III

Ramalan ini sudah mulai menunjukkan tanda-tanda lewat perang Rusia-Ukraina. Hal ini tidak lepas dari campur tangan negara-negara yang memiliki kekuatan nuklir seperti Amerika Serikat, Prancis dan Inggris.

Di bagian dunia lain, Korea Utara dan Korea Selatan juga turut memanas. Korut dalam sepekan terakhir berkali-kali menembakkan rudal balistik ke arah perbatasan. Demikian halnya hubungan China dengan Taiwan yang terus meningkat. 

Baca Juga

Sungai di Eropa Mengering, Ramalan Kiamat Baba Vanga Jadi Kenyataan?

Negara-negara tersebut diketahui memiliki kemampuan nuklir yang menjadi senjata pemusnah massal. Dalam ramalannya, Baba Vanga menyebut sebuah negara besar akan menggunakan senjata biologis. 

Editor : Abriandi