JAKARTA, iNewsKutai.id - Manajer keuangan jaringan kereta api nasional Irlandia Dermot Alastair Mills menggugat perusahaannya lantaran tidak diberikan tugas selama bekerja alias makan gaji buta.
Padahal, setiap bulan perusahaan tempatnya bekerja memberi gaji sebesar 130.000 dolar AS atau setara Rp2 miliar per tahun. Kegiatan hariannya hanya membaca koran dan makan siang kemudian pulang kantor.
Hal itu membuatnya tertekan dan merasa mendapat perlakuan diskriminasi sehingga melayangkan gugatan omisi Hubungan Tempat Kerja Irlandia (WRC).
"Setiap hari saya hanya membaca surat kabar dan makan siang. Saat mengecek email, tidak satupun yang terkait dengan pekerjaan. Tidak ada komunikasi dengan rekan kerja atau rekan bisnis," tutur dikutip dari Odditycentral, Senin (5/12/2022).
Dia menceritakan jika dirinya sudah menduduki jabatan manajer keuangan sejak 2014. Dia bertanggung jawab atas anggaran modal sekitar USD261 juta dari tahun 2000 hingga krisis ekonomi pada 2007.
Mills kemudian dipromosikan pada 2010, namun kariernya mulai berantakan tiga tahun kemudian ketika dia diduga diintimidasi saat mengemban jabatan baru dan dipaksa mengambil cuti sakit selama tiga bulan.
Saat kembali dari cuti panjangnya, dia melihat masalah dengan debitur dan mengirimkan laporan kepada kepala eksekutif kereta api Irlandia pada Maret 2014. Sejak saat itu, tanggung jawabnya di perusahaan tersebut telah dipotong, begitu juga tanggung jawab anggarannya.
Secara bertahap dibebastugaskan dari hampir seluruh tugasnya hingga akhirnya hanya menghabiskan waktu untuk makan siang dan membaca koran. Dia mengaku, pekerjaan yang diberikan pun sangat sepele dan hanya sekadar menjawab email.
Dia mengaku menginginkan tugas-tugas pekerjaan yang membuatnya bekerja sepanjang minggu karena telah digaji cukup besar.
"Saya memulai dengan apa yang terlihat seperti pengiriman yang masuk akal pada 2013 dan 2014, namun perlahan tapi pasti berubah menjadi tidak ada sama sekali," ungkapnya.
Mills menjelaskan, ketika pengacaranya mengatakan bahwa dia dibayar untuk tidak melakukan apa-apa, sang manajer berbicara tentang keahliannya yang tidak dipergunakan.
Karena itu, Mills merasa dikucilkan dan sudah dikeluarkan dari rapat perusahaan serta pelatihan.
(Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com dengan judul : Pekerja Ini Protes Dibayar Rp2 Miliar Setahun Hanya untuk Makan Siang dan Baca Koran)
Editor : Abriandi