JAKARTA, iNewsKutai.id - PT Pertamina (Persero) menjajaki peluang penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi Pertalite, tahun depan. Hal itu menyusul harga minyak dunia yang turun hingga level terendah tahun ini.
Harga minyak mentah Brent susut 50 sen, atau 0,7 persen menjadi USD 76,67 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 16 sen, atau 0,2 persen menjadi USD 71,85.
Fluktuasi harga minyak mentah dunia dibayangi peningkatan stok bahan bakar Amerika Serikat (AS), dan kenaikan impor BBM China pada November. Pertamina pun meresponsnya dengan menjajaki peluang menurunkan harga BBM tahun depan.
"Penyesuaian harga kemungkinan ada dengan mempertimbangkan hal tersebut (penurunan harga minyak dunia)," kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, Jumat (9/12/2022).
Namun, dia menekankan jika indikator penentuan harga BBM tidak hanya mengacu pada fluktuasi harga minyak dunia melainkan juga mempertimbangkan sejumlah faktor. Apabila indikator penyesuaian harga terpenuhi tidak menutup kemungkinan harga BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar turun.
"Penentuan harga jual BBM ditentukan tidak hanya faktor harga minyak mentah, namun juga dari publikasi MOPS, kurs dolar AS, dan lainnya," kata Irto.
(Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com dengan judul : Harga Minyak Dunia Anjlok, Pertamina: Harga Pertalite Kemungkinan Turun Tahun Depan)
Editor : Abriandi