SAMARINDA, iNewsKutai.id - Insiden tongkang batu bara menabrak pilar ketiga Jembatan Mahakam menimbulkan kekhawatiran akan keamanan akses utama menuju Kota Samarinda tersebut.
Benturan keras kembali memunculkan pertanyaan apakah jembatan yang sudah berusia sekitar 30 tahun itu masih aman dilewati kendaraan. Pasalnya, tabrakan yang terjadi Jumat (23/12/2022) pagi itu menjadi salah satu insiden tabrakan paling parah.
Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli mengungkapkan, kondisi slabe on pile atau penumpu tiang jembatan yang tertabrak belum terlihat karena pasang air sungai.
Dalam konferensi pers Jumat (23/12/2022) sore, Kombes Ary menyatakan sudah melakukan pengecekan kondisi fisik titik tabrakan kapal tongkang.
“Saat ini kami memastikan Jembatan Mahakam ini aman untuk dilalui. Karena itu dilakukan pengecekan,” ucapnya.
Meski demikian, Kapolres menyatakan jika penilaian teknis sepenuhnya diserahkan kepada BBPJN Kaltim selaku instansi yang berwenangan. Penilaian akan dilakukan pada kondisi pilar ketiga yang tertabrak kapal.
Terkait insiden tersebut, Kombes Pol Ary Fadli mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Samarinda, untuk mengetahui SOP pelayaran di bawah Jembatan Mahakam.
Selain itu, Polresta Samarinda juga tengah mencari keberadaan pemilik kapal yang bergerak dari hulu ke arah pelabuhan Muara Berau, Samarinda. Sejauh ini, sudah ada empat orang saksi yang diperiksa terkait insiden tongkang bermuatan batu bara, yang menabrak pilar Jembatan Mahakam Samarinda.
Diketahui, tongkang yang terlibat tabrakan dengan nomor Apol 3017 tengah ditarik Tugboat (TB) Mitra Anugerah 1 dengan diassist TB Herlin 19. Tongkang tersebut berukuran 300 feet.
Editor : Abriandi