BANJARNEGARA, iNewsKutai.id – Aksi pembunuhan berantai oleh dukun pengganda uang Tohari alias Mbah Slamet (45) menggegerkan Banjarnegara, Jawa Tengah. Tidak main-main, polisi sudah menemukan 11 jasad korban yang dikubur di kebun pelaku.
Seluruh korban dihabisi dengan cara diberi racun ikan alias potas. Warga Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara itu gelap mata lantaran kesal karena korban menagih uang yang dijanjikan akan digandakan.
Seluruh korban diketahui diiming-imingi oleh pelaku kaya mendadak dengan cara menggandakan uang. Korban kemudian menyerahkan uang kepada pelaku dengan nominal puluhan hingga ratusan juta rupiah. Namun, pelaku tidak dapat membuktikan bisa menggandakan uang.
“Saya membunuh korban karena kesal sering ditagih oleh korban,” kata ST di Mapolres Banjarnegara dikutip dari iNews.id, Senin (3/4/2023).
Pembunuhan keji ini terungkap setelah keluarga salah seorang korban, PO (53) asal Sukabumi melaporkan kehilangan keluarganya ke polisi. Korban dilaporkan tidak bisa dihubungi sejak 24 Maret 2023.
"Pada Juli, anak korban GE diajak ayahnya untuk bertemu dengan temanya yang berada di Banjarnegara. Lalu di Wonosobo kemudian turun di pinggir jalan lalu bertemu dengan seorang yang selanjutnya diketahui bernama mbah Slamet. Selanjutnya diajak ke rumahnya di Desa Balun Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara," katanya saat konferensi pers di Mapolres Banjarnegara, Senin (3/4/2023).
Dia mengungkapkan, sesampainya di rumah tersangka lantas menuju salah satu ruangan dan anaknya disuruh menunggu. Kemudian diketahui pertemuan mereka untuk ikut penggandaan uang pada 20 Maret 2023 korban PO datang sendirian dari Sukabumi menuju ke rumah Mbah Slamet di Banjarnegara dengan menggunakan Mobil Wuling warna Hitam.
Pada 23 Maret 2023 korban menghubungi anaknya yang lain bernama SL melalui pesan WhatsApp yang isinya berupa share lokasi dan mengirimkan posisinya.
"Pada saat itu korban chat kepada anaknya memberitahukan bahwa dirinya di rumahnya pak Slamet buat jaga-jaga kalo umur ayah pendek. Misal tidak ada kabar sampai hari minggu langsung aja ke lokasi bersama aparat," ucapnya.
Bukti chat tersebut yang kemudian menjadi petunjuk polisi mengungkap kasus penipuan dan pembunuhan tersebut. Tersangka ditangkap beberapa jam sebelum penemuan mayat yakni tepatnya Minggu (2/4/2023) sekitar pukul 04.00 WIB.
Petugas Polres Banjarnegara melakukan penangkapan terhadap tersangka terkait perkara dugaan tindak pidana penipuan dan atau penggelapan berdasarkan laporan masyarakat di Polsek Karangkobar pada 31 Maret 2023 atau dalam perkara lain.
“Kami mengamankan barang bukti berupa 471 lembar uang palsu mainan pecahan Rp100.000, racun ikan yang digunakan untuk membunuh korban dan pakaian yang dikenakan korban,” kata Kapolres Banjarnegara, AKBP Handri Yulianto, Senin (3/4/2023).
Warga sebelumnya digegerkan dengan penemuan mayat di tengah kebun sayur terkubur dalam lubang dengan kondisi telah membusuk. Polisi yang melakukan penyelidikan akhirnya menemukan 11 kerangka di kebun milik pelaku.
Kepada polisi, Tohari mengaku telah membunuh lebih dari satu orang. Dengan pengawalan ketat, Tohari dibawa ke area sekeliling kebun. Dia lalu menunjukkan sejumlah gundukan tanah berisi mayat korban.
Berbekal pengakuan pelaku, polisi dibantu tim SAR melakukan penggalian tanah. Temuan mengejutkan terungkap saat penggalian di sekitar kebun dalam radius 20 meter. Jenazah rata-rata ditemukan di kedalaman tak lebih dari 1 meter. Bahkan ada satu lubang yang berisi dua jenazah manusia.
Polisi masih melakukan pendalaman untuk mencari kemungkinan adanya korban lain.
Editor : Abriandi