Waspada Cuaca Buruk, Empat Wilayah di Kaltim Potensi Hujan Petir

BALIKPAPAN, iNewsKutai.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca buruk di Kaltim, Kamis (20/4/2023) hari ini. Empat wilayah diprakirakan akan mengalami hujan petir.

Wilayah yang berpotensi diterjang cuaca buruk yakni Kutai Kartanegara, Mahakam Ulu, Kutai Barat, dan Kutai Timur. Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan BMKG Balikpapan, Yudha Satrio Oktavandi meminta semua pihak agar waspada. 

Baca Juga

Januari-Februari 2025 Bencana Mengintai Wilayah Indonesia, Waspadalah!

"Dampak dari peristiwa ini bisa menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, sungai meluap, pohon tumbang, jalan licin, dan tanah longsor," ujar dikutip, Kamis (20/4/2023).

Untuk wilayah Kutai Kartanegara, cuaca buruk diperkirakan terjadi pada pagi hari di Kecamatan Kenohan, sedangkan sebagian besar kecamatan lainnya cerah dan berawan.

Sementara di Kutai Barat, hujan petir diprakirakan terjadi di 13 kecamatan, yakni Sendawar, Damai, Long Iram, Melak, Muara Pahu, Barong Tongkok, Jempang, Linggang Bigung, Mook Manaar Bulatn, Muara Lawa, Nyuatan, Sekolaq Darat dan Tering.

Baca Juga

Cuaca Panas Landa Wilayah Indonesia Termasuk Kalimantan Timur, Begini Penjelasan BMKG

Selanjutnya, pada pukul 08.00 Wita, hujan petir berpotensi di tiga kecamatan, yakni Sendawar, Mook Manaar Bulatn dan Tering, sedangkan sebagian besar kecamatan lainnya hujan ringan.

di Kabupaten Kutai Timur, hujan petir berpotensi terjadi di tujuh kecamatan, yakni Batu Ampar, Karangan, Bengalon, Long Mesangat, Muara Bengkal, Rantau Pulung dan Telen.

“Di Kabupaten Mahakam Ulu pada Kamis sdiprakirakan terjadi di tiga kecamatan, yakni Long Apari, Long Pahangai, dan Long Hubung, sedangkan kecamatan lainnya hujan ringan," pungkasnya

Baca Juga

Siap-siap! BMKG Prediksi Wilayah Ini Berpotensi Diterjang Banjir

Informasi prakiraan cuaca ini telah disampaikan ke pihak terkait, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota agar dapat dilakukan mitigasi untuk meminimalisasi dampaknya ke masyarakat.

Editor : Abriandi