Marselino Ferdinan punya kans untuk mewujudkan hal tersebut. Hal ini mengacu pada performa sepanjang turnamen. Mereka menjadi tim tersubur setelah melesakkan 16 gol hingga babak semifinal.
Sementara dari segi pertahanan, Indonesia memiliki modal cukup untuk membendung Thailand yang dikenal sebagai tim eksplosif. Indonesia hanya kebobolan tiga gol.
Faktor lainnya adalah seluruh pemain timnas Indonesia dalam kondisi siap dimainkan. Hanya Pratama Arhan yang harus absen lantaran akumulasi kartu kuning.
Meski demikian, skuad Garuda Muda tidak boleh jemawa. Thailand paham betul kelemahan timnas Indonesia dan akan menyerang sisi psikologis pemain. Tim Gajah Perang terkenal selalu melakukan provokasi untuk merusak konsentrasi pemain Indonesia.
Menyikapi hal tersebut, pelatih Indra Sjafri menilai timnya sudah berproses dari empat pertandingan di grup dan satu di semifinal dan menjalaninya dengan baik. Dia pun berharap pada laga final, hal tersebut kembali ditunjukkan.
"Saya berharap dan kami sudah berkomitmen dengan para pemain akan memberikan yang terbaik. Kita akan bermain dengan 19 pemain dan semuanya siap memberikan penampilan terbaik," ujar Indra Sjafri dilansir laman PSSI, Selasa (16/5/2023).
Harapan Indra Sjafri agar pemain mengeluarkan pemain terbaiknya cukup beralasan. Mengacu pada head to head, Thailand lebih superior. Dari 23 kali pertemuan, tim Gajah Perang memenangkan 16 laga, dua kali imbang, dan selebihnya dimenangkan Indonesia.
Pada pertemuan terakhir di SEA Games 2021 di Vietnam, skuad Garuda Muda kembali dibuat bertekuk lutut. Thailand mengalahkan Indonesia dengan skor 1-0 pada babak semifinal. Selain itu, tim Gajah Perang juga dua kali mengandaskan harapan tim Merah Putih meraih medali emas saat bertemu di final pada 1997 (Jakarta) dan 2013 (Yangon).
"Mudah-mudahan seluruh pemain bisa mengakhiri puasa 32 tahun medali emas ini,"pungkas Indra Sjafri.
Editor : Abriandi