get app
inews
Aa Read Next : Cara Blur Tampilan WhatsApp, Cegah Chat Diintip Orang Lain

Modus Penipuan di WhatsApp, Nomor 5 Paling Populer

Rabu, 21 Juni 2023 | 14:18 WIB
header img
Modus penipuan di WhatsApp yang patut diwaspadai. (Foto: ilustrasi/Okezone)

JAKARTA, iNewsKutai.id - Modus penipuan di WhatsApp perlu diketahui sebagai bentuk antisipasi dini agar tidak menjadi korban. Apalagi, modus penipuan di WhatsApp semakin beragam dan canggih.

Penipuan memang menjadi salah satu dampak buruk dari kemajuan teknologi. Para penipu menggunakan beragam cara untuk bisa mengeruk keuntungan pribadi dari korbannya.

Aplikasi WhatsApp paling umum digunakan komplotan penipu untuk memperdaya korbannya. Tujuannya cuma satu, mengambilalih akun atau menguras rekening milik pengguna yang tidak hati-hati.

Dirangkum Rabu (21/6/2023), ada sejumlah modus penipuan di WhatsApp yang umum ditemukan. Berikut ulasannya:

Modus Penipuan di WhatsApp

1. Modus Kurir Jasa Pengiriman

Modus penipuan di WhatsApp yang pertama adalah berpura-pura sebagai kurir jasa pengiriman. Pelaku seolah-olah akan mengantarkan paket dan menghubungi via WhatsApp yang disertai sebuah file.

Pengguna akan diminta membuka file tersebut jika ingin melihat paket. Agar lebih meyakinkan, penipu sengaja memberi nama file dengan "Lihat Foto Paket". Padahal, isi file tersebut adalah sebuah apk yang akan mengarahkan untuk diinstal.

Jika pengguna lalai dan menginstal apk tersebut, pelaku akan memiliki akses untuk membaca dan juga mengirimkan SMS. Salah satu yang diincar adalah OTP mobil banking maupun internet banking. 

Jika mendapat akses OTP, pelaku dengan mudah melakukan mengambilalih akun mobile bankin dan login maupun transfer. Karena itu, jangan sembarangan menginstal aplikasi yang tidak diketahui sumbernya agar terhindar dari modus ini.

2. Modus Klik Link 

Modus berikutnya adalah klik link. Jenis penipuan ini hampir mirip dengan modus kurir jasa pengiriman. Penipu akan menyertakan link yang diharapkan diklik oleh calon korban. 

Pelaku akan mengiming-imingi korban dengan sesuatu yang menarik seperti bansos dan sebagainya. Calon korban diminta mengklik link untuk mendaftar agar bisa mendapatkan bantuan. 

Editor : Abriandi

Follow Berita iNews Kutai di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut