get app
inews
Aa Read Next : Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di PPU Dijerat Pasal Berlapis, Terancam Hukuman Mati

Dukung Ibu Kota Negara, 500.000 PNS Bakal Dipindahkan ke Sepaku

Selasa, 18 Januari 2022 | 11:01 WIB
header img
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. (foto : ist)

JAKARTA, iNews.id - Jumlah penduduk Penajam Paser Utara (PPU) bakal melonjak signifikan seiring dengan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). Pemerintah pusat sudah mewacanakan pemindahan 500.000 pegawai negeri sipil (PNS) ke IKN di Kecamatan Sepaku jika infrastruktur dasar sudah rampung.

Saat ini, pemerintah masih mengebut pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) IKN sehingga pembangunan hingga pemindahan lembaga pemerintahan bisa dilakukan. Pembangunan IKN di Kalimantan untuk mencapai target Indonesia sebagai negara maju sesuai Visi Indonesia 2045 ini dibangun dengan identitas nasional. IKN akan mengubah orientasi pembangunan menjadi Indonesia-sentris, serta mempercepat transformasi ekonomi Indonesia.

Ditargetkan pada periode 2022-2024 akan dilakukan pembangunan infrastruktur utama seperti Istana Kepresidenan, Gedung DPR/MPR dan perumahan. Hal ini termasuk pemindahan PNS atau Aparatur Negeri Sipil (ASN) kementerian dan lembaga (K/L) pusat tahap awal sebanyak 500.000 orang. 

"Meliputi pemindahan ASN tahap awal dan pembangunan dan beroperasinya infrastruktur dasar untuk 500.000 penduduk tahap awal. Presiden akan merayakan ulang tahun kemerdekaan Indonesia ke-79 RI di IKN," tulis webiste IKN, dikutip Senin (17/1/2022).

Sementara itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa telah mengumumkan nama Nusantara untuk IKN baru. Alasan penggunaan nama Nusantara sebagai ibu kota negara baru di Kalimantan Timur karena nama tersebut merupakan ikon Indonesia di dunia internasional. 

"Nama Nusantara dipilih karena kata tersebut sudah dikenal sejak lama dan ikonik di internasional, mudah dan menggambarkan kenusantaraan kita semua, Republik Indonesia," ujar Suharso.

Nama ibu kota tersebut awalnya ingin dimasukkan ke dalam RUU IKN, tetapi ditahan sebelum akhirnya disetujui Presiden Joko Widodo. 

"Nama Nusantara dipilih karena kata tersebut sudah dikenal sejak lama dan ikonik di internasional, mudah dan menggambarkan kenusantaraan kita semua, Republik Indonesia," tutur Suharso.

Editor : Abriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut