Kampung Unik di Kutai Kartanegara, Pesona Muara Enggelam Desa tanpa Daratan di Danau Melintang

TENGGARONG, iNewsKutai.id - Kampung unik di Kutai Kartanegara menarik untuk diulas. Salah satunya adalah Desa Muara Enggelam yang berada di wilayah Kecamatan Muara Uwis.

Muara Enggelam ini merupakan daerah hulu Sungai Mahakam. Desa ini menjadi unik karena tidak memiliki daratan. Ratusan rumah warga dibangun di atas air yang notabene merupakan wilayah Danau Melintang, salah satu dari tiga danau besar di Kukar.

Untuk berkunjung ke desa ini, perahu ketinting atau dalam sebutan masyarakat setempat perahu ces menjadi transportasi utama. Pengunjung bisa menjangkaunya dari Pelabuhan Kota Bangun.

Sebelum memasuki kampung, pengunjung akan disajikan dengan hamparan Danau Melintang yang luas. Pengunjung akan disambut dengan gerbang kayu ulin yang terpasang di jalur masuk Desa Enggelam.

Gerbang tersebut memiliki fungsi lain untuk menghalangi eceng gondok yang terbawa arus Sungai Kedang Pahu dan Sungai Belayan. Desa ini menjadi unik karena tidak memiliki daratan.

Seluruh rumah warga maupun fasilitas umum seperti masjid, sekolah, dan fasilitas kesehatan dibangun di atas air. Infrastruktur jalan pun menggunakan kayu ulin yang dibenamkan ke dalam danau. 

Jadi, jangan harap bisa melihat kendaraan roda empat di Desa Muara Enggelam. Kendaraan roda dua pun masih bisa dihitung jari.

Hasilnya, udara di kampung ini sangat bersih karena bebas dari polusi. Suasana kampung juga menjadi lebih bersahaja tanpa deru lalu lalang kendaraan.

Warga Desa Muara Enggelam mengandalkan perahu sebagai transportasi utama. Mobilitas antarwarga dilakukan menggunakan perahu yang langsung tertambat di bagian depan maupun belakang rumah.

Perahu juga menjadi andalan masyarakat untuk mencari ikan. Ya, mayoritas masyarakat di desa ini berprofesi sebagai nelayan air tawar. Muara Enggelam menjadi salah satu desa penyuplai ikan air tawar terbesar di Kalimantan Timur. 

Tidak hanya dalam bentuk ikan segar namun juga ikan asin dengan jangkauan pemasaran hingga Pulau Jawa. Ikan biawan, jelawat, kendia, dan haruan menjadi andalan utama desa ini. 

Salah satun yang harus diacungi jempol adalah, kesadaran masyarakat menjaga kebersihan. Tidak terlihat sampah mengapung saat menyusuri desa menggunakan perahu.

Editor : Abriandi