get app
inews
Aa Read Next : Inflasi Kaltim April Naik 3,21 Persen, Dipicu Harga Beras dan Bawang Merah

Kenaikan Harga Bahan Pokok Picu Inflasi di Kaltim

Jum'at, 03 November 2023 | 10:00 WIB
header img
Kenaikan harga bahan pokok dan tarif transportasi menjadi faktor pemicu inflasi di Kaltim. (foto: ilustrasi/ist)

SAMARINDA, iNewsKutai.id - Harga bahan pokok menjadi biang keladi inflasi di Kalimantan Timur sepanjang Oktober 2023. Berdasarkan data Bank Indonesia, Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat sebesar 0,19 persen (mtm), atau sebesar 3,09 persen (yoy) atau 2,68 persen (ytd). 

IHK tersebut merupakan gabungan dua kota yakni Samarinda dan Balikpapan. Kenaikan IHK ini merupakan dampak dari permintaan komoditas pangan yang meningkat seiring dengan pembangunan IKN Nusantara

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim Budi Widihartanto mengatakan laju IHK pada Oktober mengalami inflasi yang lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya, yakni sebesar 0,12 persen (mtm) dengan laju inflasi tahunan 3,07 persen (yoy) dan inflasi tahun kalender sebesar 2,49 persen (ytd).

Berdasarkan kelompok pengeluarannya, kelompok makanan, minuman, dan tembakau memiliki andil inflasi tertinggi, disusul oleh kelompok transportasi.

Sejumlah harga pangan seperti beras saat ini masih mengalami kenaikan sejak bulan lalu ditengah keterbatasan pasokan. Daging ayam ras dan cabai rawit juga mengalami peningkatan harga seiring pasokan yang juga mulai mengalami keterbatasan.

"Harga tiket pesawat juga kembali meningkat setelah di periode sebelumnya mengalami deflasi. Kemudian harga bensin masih melanjutkan peningkatan sehingga turut meningkatkan laju kelompok ini,"jelas Budi Widihartanto dalam keterangan resminya, Jumat (3/11\/2023).

Sebagai upaya pengendalian inflasi, tim pengendalian inflasi daerah (TPID) se-Kalimantan Timur terus berupaya melakukan upaya pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

 TPID Kaltim beserta TPID kabupaten/kota telah melaksanakan program-program pengendalian inflasi berdasarkan kerangka strategi 4K yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif.

Untuk keterjangkauan harga, telah dilaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak di Kota Samarinda, Kota Bontang, dan Kab. Kutai Kartanegara pada 16 Oktober 2023. 

Selain itu, juga telah dilaksanakan sidak pasar di Kota Samarinda untuk memantau harga-harga di pasaran pada 18 Oktober 2023 serta dilaksanakan juga sidak pasar oleh TPID yang dipimpin langsung oleh Pj Gubernur Kaltim bersama Bank Indonesia, Sekretaris Daerah Kaltim, BPS Kaltim, Bulog serta dinas terkait pada 28 Oktober 2023 di Pasar Segiri.

"TPID Kaltim akan terus bersinergi guna menjalankan program pengendalian inflasi melalui strategi 4K guna pengendalian inflasi. Harapannya ke depan, inflasi yang terkendali dapat menjaga momentum pertumbuhan ekonomi,"pungkasnya.

Editor : Abriandi

Follow Berita iNews Kutai di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut