MANILA, iNewsKutai - Jet tempur F-35 Joint Strike Fighter Lockheed Martin boleh saja diklaim sebagai pesawat paling canggih. Namun di Laut China Selatan, pesawat siluman itu seolah tidak berdaya menghadapi musuh baru.
Bukan pesawat tempur China yang menjadi masalah melainkan percikan air laut yang mengenai badan pesawat di dek kapal induk. Alutsista andalan Amerika Serikat itu mulai digerogoti karat.
Foto-foto terbaru dari pengerahan terbaru Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) ke Laut China Selatan menunjukkan jik terliha karat di sekujur bagian badan dan sayapnya pesawat tempur F-35.
Foto-foto tersebut berasal dari USS Carl Vinson dan USS Abraham Lincoln, dua kapal induk kelas Nimitz yang telah melakukan operasi penerbangan di Laut China Selatan selama beberapa pekan terakhir.
Kedua kapal induk itu dikerahkan dengan 10 unit F-35C di dalamnya. Jet tempur itu merupakan versi pesawat siluman yang dioptimalkan untuk kondisi yang sulit saat diluncurkan dari depan kapal induk oleh ketapel saat lepas landas dan berhenti ketika mereka mendarat kembali di kapal induk.
Enam F-35B lainnya, versi jet lepas landas dan pendaratan vertikal (VTOL), berada di atas USS America, kapal serbu amfibi tidak jauh di Laut Filipina. Sorotan global terpancar pada pengerahan ini pekan lalu ketika salah satu F-35C menabrak bagian belakang Carl Vinson, melukai tujuh anggota awak sebelum meluncur dari geladak dan mendarat di laut.
Namun, The Drive's The War Zone yang pertama kali memperhatikan tanda coklat yang tampaknya berada di atas semua F-35C di kapal induk itu, di antara lusinan foto yang dipublikasikan di pusat media Defense Visual Information Distribution Service (DVIDS) Pentagon.
Tapi itu tidak mungkin karat, kan? Lagi pula, F-35 adalah pesawat yang sangat canggih, terbuat dari bahan ringan futuristik yang menyamarkan siluetnya dari layar radar. Perlu diketahui, masing-masing jet tempur itu berharga USD78 juta, dan umumnya terlihat sangat mahal. Itu tidak akan terbuat dari besi tua biasa.
Rupanya tidak begitu. Menurut Majalah Smithsonian, jenis umum bahan penyerap radar (RAM) adalah cat bola besi, yang mengandung piramida kecil ferit besi karbonil. Bahan khusus itu mengubah radar yang biasanya jernih kembali menjadi gelombang radar yang kacau balau, hanya sebagian kecil dari gelombang radar yang membuat jalan mereka kembali ke penerima radar.
Setiap pesawat siluman AS telah menggunakannya, termasuk SR-71, B-2, F-117, F-22 dan F-35. J-20 China kemungkinan juga menggunakannya. Namun, hanya varian B dan C dari F-35 yang pernah mendekati busa asin air laut yang mempercepat oksidasi besi.
Orang mungkin berasumsi Lockheed Martin akan merencanakan masalah seperti itu. Namun mengingat banyaknya kegagalan dalam desainnya, raksasa pertahanan itu juga seharusnya mengantisipasi masalah itu.
Perusahaan itu seharusnya menangani masalah ancaman disambar petir atau getaran yang disebabkan terbang di atas kecepatan suara. Jelas, raksasa pertahanan itu mengabaikan efek air laut pada cat silumannya. Di sisi lain, karat itu mungkin bukan masalah besar selain merusak pemandangan.
Editor : Abriandi