Film Dirty Vote yang berdurasi 1 jam 57 menit 21 detik itu memperlihatkan fakta dan data bagaimana kecurangan Pemilu berjalan. Di akhir film, ketiga Ahli Hukum Tata Negara itu memberikan pernyataan pamungkasnya.
Feri Amsari mengawali dengan mengatakan jika semua rencana kecurangan Pemilu ini tidak didesain dalam semalam dan melibatkan struktur besar.
"Rencana kecurangan yang terstruktur sistematis dan masif untuk mengakali Pemilu ini disusun bersama dengan pihak-pihak lain. Mereka adalah kekuatan yang selama 10 tahun terakhir berkuasa bersama," ungkapnya.
Zainal Arifin menambahkan, persaingan politik dan perebutan kekuasaan kini digerakkan oleh satu pihak pemegang kunci.
"Pada akhirnya semua jatuh ke tangan satu pihak yakni pihak yang sedang memegang kunci kekuasaan di mana ia dapat menggerakkan aparatur dan anggaran," tuturnya.
Selanjutnya, Bivitri mengatakan bahwa skenario kecurangan Pemilu ini sudah dipraktekkan rezim-rezim di banyak negara.
"Untuk menyusun dan menjalankan skenario kotor seperti ini tak perlu kepintaran atau kecerdasan, yang diperlukan cuma dua mental culas dan tahan malu," pungkasnya.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Minggu, 11 Februari 2024
Editor : Abriandi