JAKARTA, iNewsKutai.id - Ulah seorang guru asal Indonesia yang mengajar di salah satu sekolah di Texas, Amerika Serikat, berujung pengusiran. Pria bernama Rachmad Tjachyadi dikecam dan diusir dari sekolah akibat penampilannya.
Bagaimana tidak, guru pelajaran kimia di Hebron High School Texas itu mengenakan pakaian wanita saat mengajar di kelas. Rachmad mengenakan pakaian serba pink pada hari valentine.
Video pria mengenakan busana wanita di depan murid-muridnya itu viral setelah dibagikan akun TikTok @libsoftiktok. Tidak cuma pakaian, dia melengkapi dengan topi serta alas kaki berwarna serba merah muda.
Penampilannya makin menarik perhatian karena memakai kalung berukuran besar dan kacamata. Sontak, penampilan Rachmad memicu kecaman. Sejumlah pihak beranggapan bahwa ia seharusnya menciptakan "ruang aman” bagi para siswanya di sekolah.
“TIDAK NYATA. Ini adalah guru yang sebenarnya @LewisvilleISD bernama Rachmad Tjachyadi. Saya diberitahu bahwa dia juga terkadang muncul untuk mengajar dengan mengenakan pakaian lengkap dan memiliki ketertarikan pada pakaian wanita,” tulis akun tersebut dikutip Senin (19/2/2024).
Untuk memperkuat argumennya, akun tersebut membagikan beberapa foto ketika Rachmad sedang mengenakan busana nyentrik lainnya di sekolah. Seperti busana layaknya Ursula, karakter dalam film The Little Mermaid.
Rachmad juga sempat menghadiri pesta di sekolah menggunakan gaun merah yang berkilauan dilengkapi sepatu hak tinggi. Diakun Facebook pribadinya, Rachmadi juga membagikan foto dirinya menggunakan baju yang casual.
Dia menggunakan kaos penuh warna layaknya pelangi. Busana tersebut ia padukan dengan jaket jeans yang penuh dengan hiasan pin. Kesan nyentrik selalu ada di setiap busana yang dipakai Rachmad meski menggunakan busanana yang sederhana.
Kegemarannya mengenakan busana wanita itu dianggap melanggar peraturan berbusana di Hebron High School. Dia pun diberikan cuti mengajar untuk sementara waktu. Pesan tersebut juga turut diunggah dalam akun TikTok sekolah tersebut.
“Kami mengetahui video tersebut dan staf bersangkutan diberikan cuti administratif sementara distrik meninjau situasinya, yang merupakan prosedur standar,” tulis juru bicara sekolah tersebut.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Minggu, 18 Februari 2024
Editor : Abriandi