SAMARINDA, iNewsKutai.id - Viral mahasiswa menerobos pengamanan ring 1 Presiden Joko Widodo saat pembukaan Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) XXX di Gelora Kadrie Oening, Kota Samarinda. Akibatnya, pria bernama Yulianus Agung kena bogem Paspampres saat diamankan.
Dalam video yang beredar, menerobos pengamanan Paspampres dan berteriak minta foto dengan Jokowi. Agung kemudian berhasil mendapatkan foto dengan Jokowi dan mengundang warga lainnya merangsek maju.
Dalam video yang diunggah melalui akun Instagramnya, @agung_q114 mengaku dipukul oleh personel Paspampres. Hal itu terjadi setelah seorang anggota Paspampres mengamankan Agung.
Dia kemudian ditarik keluar dari kerumunan dan diduga dipukul. Agung terlihat sempat membungkuk dan meringis kesakitan. Dia juga membagikan foto dirinya terkapar dan mendapat perawatan tim medis.
Unggahan ini lantas viral lantaran banyak direpost oleh penggiat media sosial. Menanggapi hal tersebut, Kepala Penerangan Kodam VI Mulawarman, Kolonel Kav Kristiyanto menyatakan jika tindakan mahasiswa tersebut sangat membahayakan keselamatan dan keamanan Presiden.
Menurutnya, pengamanan presiden mengacu pada UU TNI No. 34 tahun 2004 tentang Tugas Pokok TNI dalam hal pengamanan VVIP. Tugas Paspampres sesuai dengan aturan undang-undang dan Standar Operasional Prosedur (SOP) yakni melaksanakan tugas pengamanan fisik jarak dekat terhadap kemungkinan ancaman yang dapat membahayakan obyek VVIP.
"Karena situasi saat itu ramai, saudara Yulianus yang memaksa masuk terkena dorongan bagian perut dari personel Pengamanan VVIP," jelas Kapendam dalam keterangan tertulisnya, Selasa (10/9/2024).
Kapendam menambahkan, tugas Paspampres juga telah tercantum dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2013 tentang Pengamanan Presiden, wapres, beserta keluarganya serta tamu negara setingkat kepala negara.
"Saudara Yulianus telah dikonfirmasi terkait tindakannya dan mengakui kesalahannya. Bahkan yang bersangkutan ingin masuk TNI setelah selesai kuliah nanti," ujarnya.
Editor : Abriandi