get app
inews
Aa Text
Read Next : Penculik Anak di Kenohan Tertangkap, 3 Korban Dibawa Kabur ke Palu, Bocah Tertua Dicabuli

Matt Wright, Pawang Australia Akui Buaya Berkalung Ban di Palu Paling Sulit Ditangkap

Kamis, 10 Februari 2022 | 08:20 WIB
header img
Pawang buaya asal Australia Matt Wright di area peternakannya di Northern Territory. (foto : ist)

JAKARTA, iNewsKutai - Buaya berkalung ban di Kota Palu akhirnya berhasil ditangkap oleh pemerhati binatang asal Sragen, Tili (34). Namun sebelumnya, ada pawang buaya kenamaan asal Australia, Matt Wright yang mencoba membebaskan buaya tersebut dari jeratan roda sepeda motor tersebut.

Matt Wright merupakan pembawa acara Outback Wrangler di National Geographic. Dia memiliki area peternakan buaya di Northern Territory. Kawasan rawa itu juga disulap menjadi destinasi kepada wisatawan yang ingin menyaksikan secara langsung reptil tersebut.

Baca juga : Kisah Heroik Hili Nekat Taklukkan Buaya Berkalung Ban Sendirian, Terdorong Rasa Kasihan

Acara yang dipandunya juga kerap membagikan bagaimana Matt mengevakuasi buaya yang berpotensi mengganggu manusian maupun yang memasuki permukiman. Dia mengaku melakukan pekerjaan itu karena ingin hewan dan manusia bisa hidup berdampingan.

"Ketika ada masalah buaya yang mengancam orang atau ternak, saya sering dipanggil untuk menangkap dan memindahkan buaya ke rumah baru agar tidak berbahaya," kata Wright seperti dikutip Daily Mail. 

Tak hanya di Australia, Matt Wright juga siap jika keahliannya diperlukan di negara lain. Bahkan Wright juga bersedia datang ketika Pemerintah Kota Palu memintanya untuk menyelamatkan seekor buaya yang terjerat ban bekas motor.

Baca juga: Pawang Asal Australia Gagal, Sendirian Warga Palu Taklukkan Buaya Berkalung Ban Bermodal Umpan Ayam

Tim kecil gabungan dari Australia dan orang lokal dibentuk untuk menyelamatkan buaya tersebut. Wright mempunyai waktu 10 hari untuk menangkap hewan buas di sungai Palu tersebut. 

Setelah membuat perangkap baja, menerbangkan drone, meluncurkan tombak dari perahu runabout dan menempatkan bebek hidup sebagai umpan, tim akhirnya kehabisan waktu dan terpaksa menyelesaikan misi penyelamatan ini pada 17 Februari 2020. 

Wright yang gagal menangkap buaya tersebut mengakui kalau reptil ganas yang berada di sungai Palu itu cukup cerdik menghindari perangkap. Namun di samping kecerdikan buaya tersebut, ada hal lain yang menyebabkan buaya gagal ditangkap.

Publikasi besar-besaran membuat warga sekitar penasaran bagaimana cara Wright dan tim menangkap buaya tersebut. Siang-malam orang-orang Palu berjejer di tepi sungai untuk menyaksikan misi penyelamatan tersebut. 

Di tengah hiruk-pikuk warga, buaya lihai yang terkenal dengan kalung ban hitamnya tiba-tiba menghilang. Wright menduga mungkin buaya itu bergerak ke hilir dari lubang favoritnya tempat jebakan berumpan dipasang. 

"Kami tidak menyerah, kami akan memberinya istirahat dan akan kembali menangkapnya," katanya dikutip dari ABC.net Australia. 

Namun, upayanya selama 10 hari di Palu gagal total hingga memutuskan pulang ke Australia. Matt mengakui kalau buaya yang ada di Palu merupakan reptil yang paling sulit ditangkap. 

Setelah tak terdengar kabarnya lagi, tiba-tiba saja warga Kota Palu dikejutkan kabar tertangkapnya buaya berkalung ban tersebut pada Senin 7 Februari 2022. Buaya tersebut ditangkap oleh pecita satwa lokal bernama Hili (34). 

Sebelum menangkap buaya tersebut, Hili melakukan pengamatan selama tiga minggu dan beberapa ritual khusus. Salah satu ritual yang dilakukan adalah meminum air sungai. 

"Saya izin sama penghuni sungai Palu dan minum air sungai agar diberi kemudahan," katanya. 

Setelah melakukan ritual dan pengamatan selama tiga minggu, Hili akhirnya berhasil menangkap buaya tersebut dengan cara sederhana. Hili menaruh umpan ayam dan jerat tali di beberapa lokasi.

Editor : Abriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut