CIREBON, iNewsKutai.id - Salah satu terpidana kasus pembunuhan Vina Cirebon, Saka Tata angkat bicara setelah menghirup udara bebas. Dia menyatakan tidak terlibat pembunuhan Vina dan kekasihnya, Eki pada 2016.
Saka mengaku dipaksa mengaku oleh penyidik hingga disetrum dan akhirnya harus menjalani hukuman penjara.
Ditemui di rumahnya, Saka menceritakan jika dirinya tidak mengenal sosok Vina Dewi Arsita dan Eki. Dia juga menegaskan tidak berada di lokasi kejadian pembunuhan karena menginap di rumah kakaknya.
"Saya sama sekali tidak kenal kedua korban dan saat malam kejadian, saya juga sedang sama kakak di rumah. Saya tidak ada di situ (lokasi kejadian),” ungkapnya, Minggu (19/5/2024).
Namun, dia kemudian ditangkap polisi saat sedang mengisi bensin sepeda motor pamannya. Saka mengaku tidak tahu alasan polisi melakukan penangkapan.
"Pulang di rumah sudah ada polisi. Saya langsung ditangkap atas tuduhan terlibat pembunuhan Vina dan Eki. Padahal saya tidak tahu sama sekali,” tegasnya.
Dia juga membantah menjadi anggota geng motor seperti yang dituduhkan selama ini. Pasalnya, dia tidak memiliki sepeda motor.
“Gimana jadi anggota geng motor, punya motor saja nggak, ” ujarnya.
Dia pun menceritakan siksaan yang diterimanya selama menjalani proses pemeriksaan. Dia dipaksa mengakui terlibat dalam pembunuhan Vina.
“Saya dipukuli segalam macam sampai disetrum. Saya tidak tahu kejadiannya. Akhirnya saya ngaku karena terpaksa sudah tidak kuat,” katanya.
Editor : Abriandi