Maskapai tersebut tidak secara langsung mengomentari insiden turbulensi itu namun menyatakan masih dalam penyelidikan internal. Insiden ini hanya terjadi lima hari setelah pesawat Boeing yang dioperasikan Singapore Airlines dengan rute dari London ke Singapura terpaksa mendarat di Bangkok karena turbulensi parah.
Peristiwa yang terjadi di Perairan Andaman itu menewaskan seorang warga Inggris berusia 73 tahun dan menyebabkan 20 orang lainnya harus menjalani perawatan intensif.
Turbulensi adalah jenis kecelakaan paling umum menurut studi 2021 yang dilakukan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS. Dari 2009 hingga 2018, badan AS tersebut menyimpulkan turbulensi menyumbang lebih dari sepertiga kecelakaan penerbangan yang dilaporkan.
artikel ini telah tayang di inews.id
Editor : Abriandi