get app
inews
Aa Read Next : Surat Permintaan Jokowi Diminta Jadi Ketua Umum Golkar Beredar, Ditandatangani Kader Senior

Mundur dari Partai Golkar, Babah Alun: Politik Itu Kasar!

Senin, 12 Agustus 2024 | 11:44 WIB
header img
Kader Golkar, Jusuf Hamka alias Babah Alun menyatakan mundur dari partai menyusul Airlangga Hartarto. (foto: ilustrasi/ist)

JAKARTA, iNewsKutai.id - Keputusan Airlangga Hartarto mundur dari ketua umum Partai Golkar mulai berdampak di internal partai. Kader Golkar, Jusuf Hamka alias Babah Alun juga menyatakan pengunduran diri dari partai berlambang beringin itu.

Pengusaha jalan tol itu memutuskan mundur mengikuti jejak Airlangga Hartarto. Babah Alun mendatangi kantor DPP Partai Golkar di Slipi, Jakarta, untuk menyerahkan surat pengunduran diri resmi, Senin (12/8/2024).

"Betul, betul, betul (mundur dari Partai Golkar)," ujar Babah Alun saat dihubungi wartawan, Minggu (11/8/2024).

Babah Alun tidak menampik jika keputusannya mundur dari Partai Golkar dikarenakan keputusan Airlangga. Dia pun menyebut jika dunia politik kasar dan berat untuk dijalani.

"Saya melihat pergolakan politik itu kasar dan berat. Saya enggak akan bisa mengikuti. Sebab itu lebih baik saya meletakkan jabatan dan mengundurkan diri dengan baik," ucapnya.

Selain itu, dia mengaku memiliki pertimbangan pribadi sehingga memutuskan mundur dari dunia politik. Babah Alun menyebut keluarganya tidak mendukung terjun ke politik termasuk mencalonkan diri di pilkada.

Dia mengaku ingin fokus ke keluarga mengingat dirinya sebentar lagi menimang cucu.

"Istri saya bilang sudah tua. Kita jalan-jalan aja, happy-happy dan keempat anak-anak saya bilang, buat masjid di seluruh provinsi, paling tidak 38 provinsi ada Masjid Babah Alun," ungkapnya.

Menurutnya, mundurnya Airlangga menjadi momentum bagi dirinya melepaskan diri dari partai polisi.

"Jadi mau enggak mau pas kebenaran ada momentum, saya melihat Pak Airlangga terzalimi, saya juga takut nanti berpolitik juga terzalimi," pungkasnya.

Airlangga Hartarto sebelumnya mengundurkan diri dari kursi ketum Golkar, Minggu (11/8/2024). Dalam tayangan video, dia menyatakan mundur untuk menjaga keutuhan Golkar demi memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat.

Pengunduran dirinya terhitung sejak Sabtu (10/8/2024) malam. DPP Golkar segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan AD/ART organisasi yang berlaku.

"Semua proses ini akan dilakukan dengan damai, tertib, dan dengan menjunjung tinggi marwah Partai Golkar," katanya.

artikel ini telah tayang di inews.id

Editor : Abriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut