get app
inews
Aa Text
Read Next : 7 Menu Sarapan Penuh Nutrisi untuk Kesehatan dan Kebugaran Tubuh

7 Tanda Penyakit Berbahaya yang Muncul di Kaki, Jangan Sepelekan Kesemutan

Rabu, 15 Januari 2025 | 06:01 WIB
header img
Waspada tanda-tanda penyakit berbahaya yang muncuk di kaki, jangan disepelekan. (foto: ilustrasi/ist)

JAKARTA, iNewsKutai.id - Fungsi kaki yang utama selama ini diketahui hanya untuk berjalan. Padahal, tanda-tanda penyakit berbahaya bisa muncul di kaki dan menjadi gejala awal yang patut diwaspadai.

Banyak orang bahkan tidak menyadari bahwa perubahan atau gejala tertentu yang muncul di kaki dapat menjadi tanda dari masalah kesehatan yang lebih serius. 

Umumnya menganggap sepele keluhan yang muncul di kaki. Padahal, itu menjadi respons tubuh untuk menunjukkan adanya masalah kesehatan serius.

Karena itu, penting untuk selalu memperhatikan kondisi kaki dan segera mengonsultasikannya dengan tenaga medis jika ada perubahan yang tidak biasa.

Dilansir dari Times of India, sejumlah penyakit bisa dideteksi dengan gejala yang pertama kali muncul di kaki. Berikut beberapa tanda penyakit bahaya yang muncul di kaki :

1. Nyeri Pergelangan Kaki

Jika nyeri pada pergelangan kaki tidak kunjung hilang dan terus mengganggu aktivitas sehari-hari, bisa jadi ini adalah gejala dari kondisi medis tertentu, seperti asam urat atau radang sendi. 

Pada radang sendi, peradangan pada sendi menyebabkan kekakuan dan nyeri. Sementara itu, asam urat terjadi ketika kristal asam urat menumpuk pada sendi, sering kali dimulai di kaki dan pergelangan kaki, yang mengarah pada peradangan dan rasa sakit yang hebat.

2. Kaki Bengkak

Kaki yang bengkak sering dianggap sebagai masalah kecil atau akibat kelelahan. Jika pembengkakan berlangsung lama, hal ini bisa menjadi tanda gangguan kesehatan serius. 

Salah satu penyebabnya adalah penumpukan cairan di tungkai bawah yang dapat mengindikasikan masalah pada jantung, seperti gagal jantung.

Pada kondisi ini, jantung tidak dapat memompa darah secara maksimal yang mengakibatkan cairan menumpuk di jaringan tubuh, termasuk pada kaki.

Selain itu, fluktuasi kadar estrogen, yang biasa terjadi pada wanita selama siklus menstruasi, kehamilan, atau menopause, juga dapat menyebabkan retensi cairan. 

Retensi ini sering kali terlihat sebagai pembengkakan di sekitar pergelangan kaki dan tungkai bawah.

3. Kesemutan atau Mati Rasa

Kesemutan atau mati rasa pada kaki sering dianggap sepele. Padahal, hal itu bisa jadi tanda dari kerusakan saraf. Kondisi yang sering berhubungan dengan gejala ini adalah neuropati diabetik, yang terjadi akibat tingginya kadar gula darah yang merusak saraf-saraf tubuh, terutama di kaki. 

Kondisi ini dapat mengurangi sensasi pada kaki, meningkatkan risiko luka atau infeksi yang bisa memburuk hingga membahayakan penderitanya.

4. Vena Laba-Laba

Vena laba-laba adalah pembuluh darah kecil yang tampak terdistorsi di bawah permukaan kulit, membentuk pola mirip dengan laba-laba. Meskipun vena ini tidak berbahaya, namun dapat menjadi tanda bahwa ada masalah dengan sirkulasi darah di tubuh. 

Pembentukan vena laba-laba di kaki dan tungkai sering kali berhubungan dengan insufisiensi vena kronis, kondisi di mana darah kesulitan untuk kembali ke jantung. 

Selain itu, disfungsi hati atau ketidakseimbangan hormon seperti dominasi estrogen juga dapat berkontribusi pada pembentukan vena laba-laba.

5. Tumit Pecah-pecah

Tumit pecah-pecah sering kali dianggap sebagai masalah sepele. Padahal, itu bisa menjadi tanda hipotiroidisme, di mana kelenjar tiroid tidak berfungsi dengan baik. 

Kekurangan hormon tiroid dapat memperlambat pembaruan sel-sel kulit, menyebabkan kulit menjadi kering dan menebal, terutama di tumit. Jika tidak diobati, tumit pecah-pecah bisa menjadi lebih parah dan menimbulkan rasa sakit.

6. Kaki Dingin

Gejala ini bisa jadi menunjukkan masalah pada sirkulasi darah atau saraf. Salah satu kemungkinan penyebabnya adalah anemia, yaitu kondisi di mana tubuh kekurangan zat besi.

Tubuh kesulitan dalam mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh, termasuk ke kaki. Selain itu, diabetes dan hipotiroidisme juga dapat menyebabkan kaki terasa dingin karena kedua kondisi ini memengaruhi sirkulasi darah dan fungsi saraf.

7. Nyeri pada Tumit

Nyeri pada tumit bisa disebabkan plantar fasciitis, yaitu peradangan pada jaringan yang menghubungkan tumit dengan jari-jari kaki. 

Selain itu, kekurangan mineral penting seperti kalium dan natrium juga bisa menyebabkan nyeri tumit dan kram pada otot kaki. Kondisi ini perlu diwaspadai dan segera diatasi untuk mencegah gangguan yang lebih serius.

Demikian tanda-tanda penyakit berbahaya yang muncul di kaki. Penting untuk memperhatikan keluhan yang terjadi pada kaki dan segera berkonsultasi dengan dokter jika gejala  tidak kunjung membaik.

Editor : Abriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut