SAMARINDA, iNewsKutai.id - Wali Kota Andi Harun meminta maaf menyusul banjir yang merendam Kota Samarinda dalam lima hari terakhir. Dia mengakui program penanganan banjir di Kota Tepian belum maksimal.
"Kami turut prihatin atas musibah banjir yang terjadi dan memohon maaf kepada masyarakat, khususnya yang terdampak banjir, baik saat kejadian maupun setelahnya," kata Andi Harun dilansir dari laman Pemkot Samarinda, Jumat (31/1/2025).
Berdasarkan data, jumlah warga terdampak banjir Samarinda mencapai 2.798 kepala keluarga (KK) atau 9.406 jiwa. Sedangkan jumlah bangunan yang terendam air sebanyak 2.463 unit,
Andi Harun menjelaskan, banjir dalam beberapa hari terakhir disebabkan limpasan air dari Sungai Karangmumus yang meningkat seiring dengan curah hujan tinggi.
Dia mengatakan, penanganan banjir di Kota Samarinda memerlukan proses yang panjang dan kompleks. Meski demikian, dia memastikan jika banjir tahun ini lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
Berdasarkan data yang ada, luas genangan banjir tahun ini mencapai 314 hektare, lebih kecil dibandingkan tahun lalu yang mencapai 482 hektare.
Banjir mulai menggenangi sejumlah kawasan sejak Minggu (26/1/2025) seperti Bengkuring Raya, Griya Mukti, dan Pampang. Salah satu pemicunya adalah curah hujan tinggi yang mencapai 140 milimeter.
Menurut Andi Harun, Pemkot akan mengambil langkah serius dalam menangani permasalahan banjir. Untuk percepatan, Pemkot Samarinda menggandeng Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan dan Pemprov Kaltim dalam membentuk tim khusus.
"Kami akan segera membentuk tim serta menandatangani nota kesepahaman (MoU) sebagai wujud komitmen bersama dalam menangani banjir di Samarinda," ujarnya.
Pemkot Samarinda juga akan mempercepat proyek pembangunan tanggul di Sungai Karang Mumus serta melakukan pemeliharaan saluran air di Bendung Benanga, Lempake.
Editor : Abriandi