Nombok! Biaya Makan Bergizi Gratis di Kaltim Ditaksir Rp17.000 per Porsi
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2024/12/10/7346f_makan-bergizi.jpg)
SAMARINDA, iNewsKutai.id - Biaya program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kaltim dipastikan melampaui standar harga yang ditetapkan Badan Gizi Nasional (BGN).
Harga Makan Bergizi Gratis diperkirakan mencapai Rp17.000 per porsi. Hal tersebut disampaikan Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik dalam Rapat Koordinasi Pelaksanaan Program Prioritas Presiden Makan Bergizi Gratis di Pendopo Odah Etam, Kompleks Kantor Gubernur Kaltim, Senin (10/2/2025).
Akmal mengungkapkan, BGN sudah mematok harga satu porsi MBG maksimal Rp12.000 dari sebelumnya hanya Rp10.000.
"Tapi biaya MBG yang ditetapkan ini tidak akan mencukupi untuk harga di Kaltim yang diperkirakan mencapai Rp17.000 per porsi,"kata Akmal dalam rapat yang dihadiri Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN, Tigor Pangaribuan tersebut.
Akmal mengatakan, program nasional MBG memerlukan ketersediaan bahan pangan yang luar biasa besar sehingga perlu menggerakkan sentra-sentra pertanian di Kaltim.
Hal ini menjadi tantangan bagi petani di Kaltim untuk meningkatkan produksi agar ketersediaan bahan pokok tidak lagi bergantung pasokan dari daerah lain di luar Kalimantan.
"TNI sudah bergerak menyiapkan dapur, Pemda baik provinsi maupun kabupaten dan kota harus menyiapkan petaninya untuk ketersediaan bahan baku. Kedepannya, supaya tidak mahal biaya hidup kita. Kaltim jangan lagi datangkan bahan-bahan pangan dari seberang," tegasnya.
Menanggapi hal tersebut, Tigor Pangaribuan membeberkan, MBG ini menyasar 82,9 juta orang yang terdiri anak-anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui dan balita.
Program yang dimulai Februari 2025 ini mendapat alokasi dana Rp71 triliun. Berdasarkan data BGN, di Kaltim sendiri terdapat 1,2 juta orang yang berhak mendapat layanan MBG.
"Sedikitnya diperlukan 450 satuan layanan yang tersebar di sepuluh kabupaten dan kota se Kaltim," ungkapnya.
Setiap satuan layanan setiap harinya akan memasak 300 kg sayur mayur, sehingga diperlukan minimal 50 orang yang akan melayani 3000 orang setiap harinya.
"Sosialisasi kita hari ini menyampaikan bagaimana mempersiapkan satuan layanan dan SDMnya, juga ketersediaan bahan pangan," ungkapnya.
Editor : Abriandi