Bacaan Niat Shalat Idul Fitri Lengkap dengan Tata Caranya

JAKARTA, iNewsKutai.id - Bacaan niat shalat Idul Fitri penting dihafalkan umat Islam seiring dengan masuknya 1 Syawal 1446 H.
Kementerian Agama (Kemenag) telah menetapkan hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 H jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Shalat Idul Fitri hukumnya sunnah muakkadah yang menjadi salah satu syiar keagamaan.
Setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan, merdeka maupun hamba sahaya, dewasa maupun anak-anak disunnahkan mengerjakan shalat Idul Fitri secara berjamaah maupun secara sendiri.
Namun demikian, shalat Idul Fitri sangat disunnahkan dilaksanakan berjamaah di tanah lapang, masjid, musala dan tempat lainnya.
Shalat Idul Fitri dikerjakan dua rakaat yang digelar di waktu dhuha dan tidak boleh melewati waktu Dhuhur. Selain itu, shalat idul Fitri tidak diawali dengan azan dan iqomah melainkan dengan seruan asholaatul jaam'iah.
Seruan untuk melaksanakan shalat berjamaah yang dikumandangkan Bilal. Untuk itu, penting bagi umat Islam mengetahui niat shalat Idul Fitri serta tata caranya.
1. Niat Shalat Idul Fitri untuk Makmum
اُصَلِّى سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالَى
(Ushalli sunnatan Li‘iidil fithri rak’ataini ma’muuman lillaahi ta’aalaa)
Artinya: Aku berniat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.
2. Niat Shalat Idul Fitri untuk Imam
اُصَلِّى سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا للهِ تَعَالَى
(Ushalli sunnatan li‘idil fithri rak’ataini imaaman lillaahi ta’aalaa)
Artinya: Saya niat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat sebagai imam karena Allah Taala
1. Membaca Niat shalat Idul Fitri.
اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ
أَدَاءً ( إِمَامًا | مَأْمُوْمًا ) للهِ تَعَالَى
2. Membaca takbiratul ihram (الله أكبر) sambil mengangkat kedua tangan.
3. Membaca Doa Iftitah
اللهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَشِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا . اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْااَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ . اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ . لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَ لِكَ اُمِرْتُ وَاَنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ .
(Allaahu akbar Kabiraa Walhamdulillaahi Katsiiraa, Wa Subhaanallaahi Bukratan Wa’ashiilaa, Innii Wajjahtu Wajhiya Lilladzii Fatharas Samaawaati Wal Ardha Haniifan Musliman Wamaa Anaa Minal Musyrikiin. Inna Shalaatii Wa Nusukii Wa Mahyaaya Wa Mamaatii Lillaahi Rabbil ‘Aalamiina. Laa Syariikalahu Wa Bidzaalika Umirtu Wa Ana Minal Muslimiin)
Artinya: Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan atau dalam keadaan tunduk, dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan-Nya.
Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan Semesta Alam, yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Dengan yang demikian itulah aku diperintahkan. Dan aku adalah termasuk orang-orang muslim (Orang-orang yang berserah diri).”
4. Membaca takbir 7 (tujuh) kali (di luar takbiratul ihram) dan di antara tiap takbir itu dianjurkan membaca:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
5. Membaca surah al-Fatihah
6. Setelah fatihah rakaat pertama disunahkan membaca Surat Qaf atau surat al-A’la pada rakaat pertama.
7. Rukuk, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti shalat biasa.
8. Pada rakaat kedua sebelum membaca al-Fatihah, disunnahkan takbir sebanyak 5 (lima) kali sambil mengangkat tangan, di luar takbir saat berdiri ( takbir qiyam), dan di antara tiap takbir disunnahkan membaca:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ.
9. Membaca Surah al-Fatihah
10. Diteruskan membaca surah yang pendek dari Alquran disunahkan membaca Surat Al Ghasyiah.
11. Ruku', sujud, dan seterusnya hingga salam.
12. Setelah salam, disunnahkan mendengarkan khutbah Idul Fitri.
Demikian niat shalat dan tata cara Idul Fitri. Selamat merayakan Idul Fitri 1446 H, mohon maaf lahir dan batin.
Editor : Abriandi