Penggusuran Pasar Subuh Samarinda Ricuh, Pedagang Baku Hantam dengan Polisi dan Satpol PP

SAMARINDA, iNewsKutai.id - Penggusuran Pasar Subuh Samarinda yang digelar Jumat (9/5/2025) pagi tadi, berakhir ricuh. Pedagang dan mahasiswa bentrok dengan kepolisian dan Satpol PP Pemkot Samarinda.
Kericuhan ini buntut dari penolakan pedagang Pasar Subuh direlokasi ke Pasar Beluluq Lingau di Jalan PM Noor. 57 pedagang yang berjualan di Jalan Yos Sudarso tersebut ngotot bertahan dengan alasan pasar yang baru cukup jauh sekitar 2 kilometer.
Kericuhan terjadi saat Satpol PP dibackup polisi dan anggota TNI merangsek maju untuk melakukan pembongkaran lapak. Namun, tindakan tersebut langsunng dihalangi pedagang bersama mahasiswa.
Adu pukul pun tidak terhindarkan. Kedua kubu terlibat adu pukul dan saling lempar. Namun, upaya perlawanan pedagang tidak membuahkan hasil.
Puluhan polisi bersenjatakan pentungan dan tameng kemudian bergerak maju dan memukul mundur pedagang. Setelah steril, personel Satpol PP kemudian membongkar lapak pedagang.
Pemkot Samarinda sebelumnya menegaskan akan tetap melakukan pengusuran meski ditolak pedagang. Alasannya, pemilik lahan sudah meminta areal tersebut dikosongkan.
Permintaan pengosongan lahan bahkan sudah diajukan sejak 2014 silam. Terbaru, pemilik lahan kembali mengajukan permintaan agar Pasar Subuh ditertibkan.
"Pengosongan lahan Pasar Subuh dilakukan atas permintaan pemilik lahan agar area tersebut segera dikosongkan," ujar Asisten II Pemkot Samarinda Marnabas Patiroy.
Editor : Abriandi