get app
inews
Aa Text
Read Next : Kapal Pengangkut Pekerja Tambang Tenggelam di Sungai Mahakam, Diduga Kelebihan Muatan

Pencarian Korban Tenggelam di Samarinda Berakhir, Tim SAR Temukan Pedagang Buah Meninggal Dunia

Sabtu, 17 Mei 2025 | 20:30 WIB
header img
Jenazah Rivaldi, pedagang buah yang terjatuh dan tenggelam di Sungai Mahakam, Samarinda dievakuasi tim SAR gabungan. (foto: ist/sar balikpapan)

SAMARINDA, iNewsKutai.id – Setelah tiga hari pencarian intensif, tim SAR gabungan akhirnya menemukan Rivaldi (22), pedagang buah terapung yang tenggelam di perairan Sungai Mahakam, Palaran, Samarinda. 

Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Sabtu (17/5/2025) pukul 14.40 WITA, sekitar 5,7 kilometer dari lokasi kejadian awal.

Rivaldi diketahui hilang pada Kamis (15/5/2025) sekitar pukul 10.45 WITA setelah melompat ke sungai untuk mengejar perahu ces miliknya yang terlepas dari Tug Boat MTS 95. Tidak lama setelah melompat, korban menghilang dan diduga tenggelam.

"Setelah menerima laporan, tim langsung bergerak ke lokasi dan tiba sekitar pukul 11.50 WITA. Koordinasi dengan unsur potensi SAR dilakukan, dan pencarian langsung dimulai dari titik dugaan korban tenggelam menggunakan rubber boat," jelas Koordinator Pos SAR Samarinda, Mardi Sianturi, Sabtu (17/5/2025).

Menurut Mardi, upaya pencarian menghadapi tantangan signifikan berupa arus sungai yang deras dan lalu lintas kapal yang padat, sehingga menyulitkan manuver tim SAR di lapangan. 

Kendati demikian, operasi pencarian terus dilanjutkan hingga hari ketiga dengan memperluas area pencarian hingga 6,4 kilometer dan menggunakan drone thermal untuk pemantauan dari udara.

Pada Sabtu siang (17/5/2025), tim SAR gabungan akhirnya berhasil menemukan korban dalam kondisi meninggal dunia. Jenazah kemudian dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga di rumah duka sesuai permintaan keluarga.

Operasi SAR ini melibatkan lebih dari 15 instansi dan unsur relawan, termasuk Basarnas, TNI, Polri, Disdamkar, serta relawan dari Kota Samarinda dan Kutai Kartanegara. Masyarakat setempat juga berpartisipasi aktif dalam proses pencarian.

Basarnas kembali mengimbau masyarakat, terutama pelaku aktivitas di sungai, untuk selalu mengutamakan keselamatan diri dengan menggunakan alat pelindung diri seperti life jacket. 

Sebelumnya, insiden serupa juga pernah terjadi di kawasan Palaran, di mana seorang nelayan dilaporkan hilang akibat terseret arus sungai. Oleh karena itu, Basarnas mengingatkan pentingnya koordinasi cepat dengan pihak SAR jika terjadi kondisi darurat di perairan.

Editor : Abriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut