10 Negara dengan Jumlah Perempuan Lebih Banyak daripada Laki-laki, Jomlo Merapat

JAKARTA, iNewsKutai.id – Ketidakseimbangan demografi antara jumlah pria dan wanita menjadi fenomena menarik di beberapa negara di dunia. Berdasarkan data terkini, ada 10 negara dengan jumlah perempuan jauh lebih tinggi dibandingkan laki-laki.
Kondisi ini dipicu oleh berbagai faktor seperti harapan hidup perempuan yang lebih panjang, tingginya angka kematian pria akibat konflik atau penyakit, hingga faktor migrasi yang mengurangi populasi laki-laki usia produktif.
Menariknya, mayoritas negara dengan dominasi perempuan berada di kawasan Eropa Timur, yang memiliki sejarah panjang migrasi kerja, perang, serta tantangan kesehatan masyarakat.
Ketimpangan gender ini tak hanya memengaruhi struktur sosial, tetapi juga berdampak pada sektor ekonomi dan kebijakan pemerintah, termasuk perencanaan tenaga kerja dan kesejahteraan penduduk lansia.
Berikut ini adalah 10 negara dengan jumlah perempuan lebih banyak daripada laki-laki, berdasarkan data dari Stars Insider dan sumber demografi internasional lainnya:
1. Moldova
Moldova menduduki peringkat pertama dengan rasio perempuan mencapai sekitar 53,98% dari total populasi. Tingginya angka migrasi pria ke luar negeri untuk bekerja membuat ketidakseimbangan gender semakin mencolok.
Selain itu, tantangan dalam hal kesetaraan gender masih menjadi isu utama, termasuk rendahnya partisipasi perempuan dalam posisi kepemimpinan dan ketimpangan akses terhadap sumber daya ekonomi. Negara ini juga menghadapi tingkat kekerasan berbasis gender yang cukup tinggi, meskipun telah ada upaya dari pemerintah dan LSM lokal untuk melakukan reformasi hukum.
2. Latvia
Di Latvia, perempuan mencakup sekitar 53,68% dari populasi nasional. Ketidakseimbangan ini semakin besar pada kelompok usia lansia, di mana perempuan bisa dua kali lebih banyak dibanding laki-laki.
Faktor utama yang memengaruhi kondisi ini adalah gaya hidup yang tidak sehat di kalangan pria, termasuk konsumsi alkohol dan tingkat stres yang tinggi, yang berdampak pada harapan hidup pria yang jauh lebih rendah.
3. Armenia
Dengan populasi perempuan sekitar 53,61%, Armenia mengalami fenomena migrasi kerja yang signifikan, di mana banyak pria muda memilih bekerja di Rusia atau negara lain.
Walaupun perempuan lebih banyak secara jumlah, ketimpangan gender dalam hal pekerjaan, pendidikan tinggi, dan representasi politik masih menjadi masalah serius. Pemerintah Armenia kini mulai menggulirkan program pelatihan kerja khusus perempuan dan mendorong inklusi ekonomi berbasis gender.
Editor : Abriandi