get app
inews
Aa Read Next : Starlink Bakal Jadi Penyedia Layanan Internet di IKN Nusantara, Uji Coba Mei 2024

Siap-siap, Elon Musk Akan Kenakan Biaya bagi Pengguna Twitter

Kamis, 05 Mei 2022 | 14:15 WIB
header img
Elon Musk berencana mengenakan tarif bagi pengguna Twitter. (foto: ist)

WASHINGTON, iNewsKutai.id - Twitter tampaknya tidak akan menjadi platform gratis lagi bagi seluruh kalangan. Sejak diakuisisi CEO Tesla Elon Musk, jejaring media sosial berlambang burung akan mulai mengenakan biaya bagi penggunanya.

Kendali Twitter saat ini memang sudah dalam genggaman bos SpaceX itu setelah melakukan pembelian seharga 44 miliar dolar AS atau sekitar Rp634 triliun pada 25 April lalu. Transaksi ini mengalihkan kendali media sosial populer itu ke tangan orang terkaya di dunia tersebut.

Setelah melakukan pembelian, Musk langsung mengumumkan beberapa rencana perubahan di Twitter. Salah satu yang paling mengundang perhatian adalah rencananya menerapkan biaya bagi pengguna.

"Twitter akan selalu gratis untuk pengguna umum, tapi mungkin akan ada sedikit biaya bagi pengguna komersial/pemerintahan," kata Musk dalam cuitan seperti dilaporkan Reuters, Rabu (4/5/2022). 

Twitter belum memberikan respons atas pernyataan tersebut. Namun, kebijakan itu diduga sebagai imbal balik dari modal fantastis yang dikeluarkan Musk. Untuk mendapatkan dana segar Rp634 triliun, Musk menjual saham Tesla senilai 8,5 miliar dolar AS atau setara Rp123 triliun yang didapat dalam 3 hari setelah dewan Twitter menyetujui penjualan perusahaan.

Mulanya, Musk menjual 3,7 juta saham Tesla pada 26 April dengan nilai total 3,3 miliar dolar AS. Sehari setelahnya, dia kembali menjual 735.000 lembar saham senilai 654 juta dolar AS. Selanjutnya pada 29 April, dia menjual lagi 5,2 juta saham tambahan senilai 4,5 miliar dolar AS.  

Perubahan lain yang bakal dilakukan Musk di Twitter adalah soal kebebasan berpendapat. Musk ingin pemblokiran terhadap orang-orang kritis dikurangi. Sejak beberapa tahun dia mendukung pengembalian akun-akun yang diblokir dengan alasan politik, termasuk mantan presiden AS Donald Trump yang diusir dari Twitter karena dituduh menghusut kerusuhan di Gedung Capitol, Washington DC, pada 6 Januari 2021.

Editor : Abriandi

Follow Berita iNews Kutai di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut