get app
inews
Aa Text
Read Next : Donald Trump Menang Pilpres Amerika Serikat, Raup 277 Suara Elektoral

Antisipasi Serangan Korea Utara, Amerika Serikat Siap Kirim Senjata Nuklir ke Korsel

Minggu, 22 Mei 2022 | 22:34 WIB
header img
Presiden AS Joe Biden siap mempersenjatai Korsel dengan nuklir untuk melawan Korea Utara. (foto: reuters)

SEOUL, iNewsKutai.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan komitmennya untuk memberikan jaminan keamanan kepada Korea Selatan terkait situasi di Semenanjung Korea. Untuk membela Korsel, Biden bahkan siap mengirimkan senjata nuklir.

Pernyataan tersebut menyusul permintaan jaminan keamanan oleh Presiden Korsel Yoon Suk Yeol menyusul ancaman dari Korea Utara. Tahap awal, AS dan Korsel sepakat untuk menggelar latihan perang lebih besar dengan mengerahkan lebih banyak senjata. 

Latihan ini diperlukan menyusul semakin meningkatnya aktivitas persenjataan Korea Utara (Korut).  Biden dan Yoon menilai, kerja sama kedua negara peru ditingkatkan, bukan hanya untuk menghadapi ancaman Korut, tapi menjaga stabilitas di Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka serta melindungi rantai pasokan global. 

Kedua pihak juga sepakat mempertimbangkan untuk memperluas latihan militer gabungan yang sempat dikurangi beberapa tahun terakhir guna meredakan ketegangan. Namun sekarang AS berjanji untuk mengerahkan aset-aset militer strategis yang biasanya mencakup pesawat pengebom jarak jauh, kapal selam pembawa rudal, serta kapal induk, guna mencegah ambisi militer Korut. 

Saat ditanya bersedia bertemu dengan Kim Jong Un, Biden menjawab hal itu bergantung dari sang pemimpin Korut.

"Mengenai apakah saya akan bertemu dengan pemimpin Korea Utara, itu akan bergantung pada apakah dia tulus dan apakah dia serius," kata Biden, dalam konferensi pers bersama Yoon, Sabtu (21/5/2022), seperti dilaporkan Reuters. 

Lebih lanjut Biden mengatakan pemerintahannya juga telah menawarkan bantuan vaksin Covid-19 ke Korut, bahkan China, yang kini sedang memerangi wabah. Namun sejauh ini belum ada tanggapan. "Kami belum mendapat respons," kata Biden. 

Korut melaporkan penambahan harian lebih dari 200.000 pasien yang mengalami gejala demam selama 5 hari berturut-turut. Korut diyakini hanya memiliki sedikit persediaan vaksin atau pengobatan modern untuk menangani pandemi.

Editor : Abriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut