TANJUNG REDEB, iNewsKutai.id - Pengguna jalan nasional yang menghubungkan Kalimantan Timur dengan Kalimantan Utara diimbau mewaspadai potensi tanah longsor yang dipicu curah hujan cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir.
Imbauan ini menyusul longsor pada tiga titik di jalur Kelay-Muara Wahau sepanjang akhir pekan kemarin. Ratusan kendaraan yang hendak menuju Kota Samarinda maupun menuju Kota Tanjung Redeb terpaksa menginap di jalan sambil menunggu proses pembersihan longsor selesai.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Berau, Taupan Madjid menyatakan, meskipun akses jalan kini sudah kembali dibuka, pengendara diimbau untuk selalu waspada dan berhati hati saat melintas di wilayah rawan longsor.
Apalagi, cuaca buruk akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Kaltim dalam beberapa hari terakhir, berpotensi memicu longsor susulan. "Diimbau kepada pengendara yang melintas tetap harus selalu waspada karena curah hujan yang tinggi berpotensi memicu longsor,” jelasnya dikutip iNews Kutai dari laman Pemkab Berau, Senin (23/5/2022).
Dia menjelaskan, jalan poros Kelay memiliki sejumlah titik rawan longsor karena diapit tebing. Karena itu, pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk memastikan pemeliharaan dan perbaikan jalan lintas provinsi tersebut terus dilakukan setiap tahunnya.
“Jalan ini jalan nasional dan kami terus berkomunikasi dan koordinasi dalam penanganannya, mengingat jalan ini akses utama masyarakat,” jelasnya.
Terkait penanganan longsor, Taupan mengaku dari tiga titik seluruhnya sudah dibersihkan. Demikian juga dengan tiga titik jalan yang mengalami penurunan tanah sementara dalam proses pembenahan.
Menurut dia, Dinas PUPR langsung berkoordinasi dengan seluruh stakeholder terkait sehingga penanganan longsoran dilakukan segera. Dalam beberapa jam alat berat diturunkan di tiga titik lokasi longsoran. “Saat kejadian, saya dalam perjalanan darat dari Samarinda ke Berau, begitu ada peristiwa longsor saya langsung koordinasi dengan pihak terkait untuk mempercepat penanganan,” ungkapnya.
Editor : Abriandi